Pengerajin melukis payung geulis tanpa sketsa. (Foto: Rommy Roosyana)

Jakarta, MNEWS.co.id – Banyak orang banting setir menjadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di masa pandemi Covid-19. Selain mudah karena bisa berjualan secara online, berbisnis UMKM juga menjanjikan kemandirian finansial.

Namun faktanya, mengembangkan bisnis UMKM agar bisa sukses ternyata tidak semudah kelihatannya. Tak jarang para pelaku UMKM mengalami kegagalan dalam mengembangkan bisnisnya lantaran tidak berhasil menyelesaikan tantangan yang ada di depan.

Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa mengungkapkan, ada empat tantangan yang perlu diperhatikan untuk mendukung keberhasilan usaha, yaitu:

1. Modal Usaha
Andi mengatakan, permodalan menjadi tantangan utama para pelaku UMKM. Dia bilang, yang dimaksud modal usaha bukan hanya uang yang diperlukan untuk memulai, tetapi juga untuk berinovasi.

Adapun untuk akses permodalan, Ia menilai saat ini sudah relatif lebih mudah bagi UMKM mendapatkan permodalan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Saat ini Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga ditingkatkan penyalurannya melalui bank-bank BUMN, ada juga platform e-commerce yang terintegrasi dengan layanan keuangan agar UMKM bisa mendapatkan akses permodalan,” ujarnya dikutip dari Kompas.

2. Sales dan Marketing
Andi menuturkan dalam hal berjualan di platform digital, memiliki akun instagram atau foto-foto produk yang bagus saja tidak cukup. Ia bilang, pelaku UMKM juga perlu memiliki kreativitas di bidang copywriting sehingga produk yang dijual dapat terdeskripsi dengan baik dan mampu meyakinkan konsumen. Selain itu, tak kalah penting untuk mempelajari algoritma dan beriklan di media sosial.

“Sebab digital ini yang main sudah banyak banget. Persaingannya tidak seperti offline market. Ada list harga yang bisa dibandingkan dengan mudah, sehingga kita harus memaksimalkan dari sisi marketing-nya,” jelas Andi.

3. Biaya Logistik
Distribusi dan logistik menjadi salah satu tantangan bagi para pelaku UMKM di Indonesia. Andi menilai, biaya logistik di Indonesia masih terbilang mahal, yaitu mencapai 25 persen.

“Ongkos itu belum termasuk ongkos produksi, material, dan lain-lain. Jadi ini beban berat juga untuk UMKM dan jadi tantangan juga bagi perusahaan logistik untuk berinovasi, memberikan layanan dan harga yang baik,” jelasnya.

4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Memiliki SDM yang berkualitas penting dalam menentukan keberhasilan usaha. Sayangnya, menurutnya, masih banyak pelaku UMKM yang tidak memperhatikan hal ini.

“Banyak pelaku UMKM hanya sibuk mengembangkan usaha dan bisnisnya saja, tetapi abai dalam memberdayakan SDM-nya atau memanusiakan pekerjanya. Padahal kalau pekerja tersebut sudah merasa menjadi bagian penting dari perusahaan, untuk maju akan lebih mudah dilakukan bersama-sama,” pungkasnya.