Jam tangan kayu ‘Pala Nusantara’ karya anak muda asal Bandung, Jawa Barat yang khusus dipesan oleh Kemenparekraf untuk dijadikan suvenir bagi para delegasi yang hadir di peluncuran side events G20. (Foto: kemenparekraf.go.id)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempromosikan ragam produk ekonomi kreatif di acara peluncuran side events pariwisata dan ekonomi kreatif pada G20 Indonesia tahun 2022. Di antaranya adalah alat musik tifa dan jam tangan kayu ‘Pala Nusantara’ karya anak muda Bandung. 

Pada peluncuran side events G20, tifa menjadi alat untuk menandakan peresmian diluncurkannya kegiatan-kegiatan penunjang Presidensi G20. 

Tifa merupakan alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya Maluku dan Papua. Alat musik ini bentuknya menyerupai gendang dan terbuat dari kayu yang dilubangi di bagian tengahnya. 

Alat musik pukul ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknya pun biasanya dihiasi dengan ukiran. 

Menparekraf Sandiaga menyampaikan, alat musik tifa dihadirkan pada peluncuran side events G20 untuk memperkenalkan dan mempromosikan alat musik tradisional Indonesia. 

“Tifa dihadirkan dalam peluncuran side event G20, diharapkan para delegasi G20 yang hadir bisa mengenal alat musik tradisional Indonesia yang berciri khas ini,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Rabu (20/4/2022). 

Selain itu, ada juga jam tangan kayu ‘Pala Nusantara’ karya anak muda asal Bandung, Jawa Barat. Jam tangan ini khusus dipesan oleh Kemenparekraf untuk dijadikan suvenir bagi para delegasi yang hadir di peluncuran side events G20. Jam tangan ini menjadi suvenir yang unik karena setiap sudut desainnya terinspirasi dari kisah nusantara.

“Jam tangan ini kita pesan khusus untuk suvenir para delegasi G20 yang hadir di peluncuran side events. Jam tangan ini menggambarkan semangat kita. Kita meminta mereka memberikan yang terbaik kontribusinya agar G20 ini bisa secara sukses penyelenggaraan substansi dan sukses memberi manfaat pada pelaku parekraf, karena ada 34 juta masyarakat Indonesia bergantung pada sektor parekraf yang harus kita sentuh dengan terobosan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” jelas Sandiaga. 

Lebih lanjut, Sandiaga menyampaikan nantinya akan dipersiapkan 500 pelaku ekonomi kreatif melalui ajang Apresiasi Kreasi Indonesia, untuk juga dilibatkan dalam menyukseskan penyelenggaraan G20. Nantinya, para pelaku ekraf ini akan dikurasi untuk mendapatkan pelaku ekraf yang siap dalam pelaksanaan G20. 

“Lalu nanti disaring lagi, dan sebanyak 20 pemenang dari total 16 kota yg kita kunjungi. Jadi, 20 pelaku ekraf ini akan tampil pada showcase pada penyelenggaraan G20 di Bali,” ujarnya. 

Salah satu founder dari Pala Nusantara Gian Cahyana mengungkapkan dirinya merasa senang dilibatkan dalam peluncuran side events G20. Ia mendesain khusus jam tangannya dengan tema G20. 

“Kami sangat senang sudah dilibatkan dalam G20. Kami desain jam tangan khusus untuk suvenir G20. Di jamnya, ada logo G20, dan juga ada ukiran tanda tangan Menparekraf. Hari ini kita dapat pesanan 45 buah untuk delegasi G20 yang hadir,” ujar Gian.