
Jakarta, MNEWS.co.id – Setelah vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19, perhelatan Muslim LifeFair akan digelar kembali pada 25-27 Maret 2022 di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Sebanyak 195 exhibitor yang terdiri dari pelaku UMKM dari berbagai daerah siap menampilkan produk-produk, mulai dari fashion, Islamic education, hobbies and communities, Islamic book and publisher, halal travel, kuliner halal, beauty and pharmaceutical, hingga thibbun nabawi herbal.
Selain pameran produk, Lima Event Indonesia sebagai penyelenggara acara juga menghadirkan kajian dari sejumlah ustadz ternama, seperti Ustadz Arifin Badri, Usadz Syafiq Riza Basalamah, Ustadz Subhan Bawazier, dan masih banyak lagi.
“Dengan minimnya kegiatan pameran islami selama pandemi, kami berharap Muslim LifeFair dapat melepaskan kerinduan masyarakat akan pameran produk halal sekaligus menjadi momentum untuk membangkitkan kembali ekonomi Islam di era New Normal,” kata Direktur PT Lima Event Indonesia (Lima Events), Deddy Andu, dalam keterangan resminya.
Produk halal sebagai kebutuhan masyarakat muslim, kini berkembang menjadi bagian gaya hidup dengan nilai kebaikan dan menjadi tren perdagangan global, sehingga semakin banyak negara turut meramaikan persaingan produk halal dunia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia menargetkan menjadi pusat industri halal dunia. Kabar baiknya, tren pertumbuhan mendukung secara positif terhadap visi tersebut.
Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy 2020/2021, peringkat Indonesia dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan syariah secara umum naik ke urutan 4 dalam Indikator Ekonomi Islam Global 2020/2021, yang berarti naik satu peringkat dari posisi ke-5 tahun 2019/2020. Sebelumnya, Indonesia menduduki posisi ke-10 pada 2018/2019.
Menurut data yang dirilis oleh Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia menyebutkan, pada triwulan II/2021 pertumbuhan sektor unggulan industri halal yang terdiri dari makanan halal, busana muslim, dan pariwisata ramah muslim mencapai 8,2 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan PDB nasional, yakni sebesar 7,07 persen.
Makanan halal jadi sektor paling bergairah pada masa pandemi. Pada triwulan II/2021, ekspor makanan halal berhasil mencapai US$10,36 miliar atau tumbuh sebesar 46 persen.
Mengacu dari laporan tersebut, bahkan, sektor unggulan dalam industri halal Indonesia, yaitu sektor modest fashion dan ekspor makanan halal menempati peringkat ketiga dan keempat dunia.
Senada dengan Deddy, Ketua Umum Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Rahmat Surtanas Marpaung mengatakan jika acara ini diselenggarakan untuk merespon tumbuh dan bergairahnya industri halal dan perkembangan ekonomi syariah.
“2019 lalu respon masyarakat sangat baik untuk kami yang waktu itu merupakan pertama kalinya menyelenggarakan. Ini juga sebagai dukungan untuk pemerintah yang ingin indonesia menjadi pusat industri halal sedunia,” jelas Rahmat.
Mengingat masih diberlakukannya protokol kesehatan pandemi Covid-19, penyelenggara tidak menyediakan pembelian tiket secara offline. Pengunjung bisa membeli secara online melalui website ataupun aplikasi Hijra Bank dengan harga tiket dibanderol sebesar Rp20.000,- per orang. Hijra Bank juga akan memberikan 3.000 tiket gratis bagi pengunjung.