Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Foto: Google Images.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Foto: Google Images.

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan meningkatkan ekspor. Hal ini disampaikan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan Fakultas Hukum, Universitas Mataram, hari ini, Senin (22/10/18) di Hotel Jayakarta Senggigi, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kemendag melakukan beberapa langkah strategis untuk meningkatkan ekspor, yaitu dengan memfokuskan kembali ekspor dari produk primer ke produk industri atau olahan dan diversifikasi produk ekspor, menjalin perjanjian perdagangan dengan negara mitra dagang baru, meningkatkan ekspor jasa dan ekonomi kreatif, mempromosikan produk-produk ekspor melalui Trade Expo Indonesia, forum bisnis, dan misi dagang,” jelas Mendag.

Mendag Enggar memaparkan, guna memperluas akses pasar, Indonesia tengah melaksanakan perundingan Indonesia–EU CEPA dan perundingan bilateral dengan EFTA, Tunisia, Maroko, Mozambik, serta negara-negara nontradisional lainnya. Selain itu, Kemendag juga tengah melakukan perundingan ASEAN+6 atau dikenal dengan RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) yang terdiri atas 10 negara ASEAN beserta China, India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Upaya peningkatan ekspor ini terus dilakukan karena selain investasi, ekspor juga merupakan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi. “Sesuai dengan amanat Presiden RI Joko Widodo, pertumbuhan ekonomi nasional hingga tiga tahun mendatang ditargetkan sebesar 5,4%. Target ini bisa tercapai jika didukung oleh peningkatan ekspor dan investasi. Sedangkan Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 11% di tahun 2018,” kata Mendag.

Dalam paparannya, Mendag juga menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi dalam upaya peningkatan ekspor dan invetasi. Tantangan ini datang dari dalam maupun dari luar, yaitu meningkatnya penggunaan teknologi dan produk berbasis digital sejalan dengan dimulainya Era Industri 4.0. dan kembalinya sentiment proteksionisme dalam perdagangan global.

Berdasarkan data BPS yang diolah Kemendag, secara kumulatif ekspor nonmigas Januari–Juli 2018 mencapai USD 94,21 miliar. Nilai ini tumbuh 11,1% dibanding periode yang sama tahun 2017 (YoY) yang sebesar USD 84,83 miliar. “Pencapaian kinerja ekspor tersebut memperkuat optimism pencapaian target pertumbuhan ekspor nonmigas 11% tahun ini,” pungkas Mendag.

Sumber: Kemendag