Manado, MNEWS.co.id – Perubahan yang terjadi di era digital sekarang ini sangat terasa begitu cepat. Persaingan semakin ketat di pasar global.
Hal ini menjadi perhatian M. Arief Budiman, seorang Professional Brand Consultant yang menjadi pembicara dalam acara “Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Citra/Brand Produk dan Jasa Kreatif”. Dalam acara yang diselenggarakan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) tersebut, Arief berbicara banyak mengenai teknik branding di era digital.
Bertempat di Hotel Sintesa Peninsula di Jalan Jenderal Sudirman, Manado, Arief membangun wawasan lebih dari 100 peserta Bimtek mengenai branding, era digital dan industri 4.0. Menurut Arief, kreativitas menjadi sangat penting untuk menyikapi perubahan dunia yang dahsyat dan cepat.
“Kita sekarang berada di suatu era yang luar biasa perubahannya. Di era sekarang, produk luar negeri dengan mudahnya masuk ke Indonesia.Branding memiliki peran besar di sini. Bagaimana cara kita melihat masalah sebagai peluang menjadi kunci dalam membentuk branding yang kuat,” kata Arief.

Untuk membuat suatu produk memiliki brand yang kuat memang bukan hal yang mudah. Tak lebih dari 1% dari seluruh merk di dunia yang bisa diingat konsumen. Dari penuturan Arief, hal tersebut disebabkan karena banyak merk yang dikomunikasikan dengan cara yang tidak baik dan tidak benar. Otak konsumen juga terbatas daya ingatnya. Arief pun menceritakan pengalamannya untuk mengakali hal tersebut dengan teknik branding yang benar.
Arief adalah satu dari empat pembicara dalam kegiatan Bimtek Pengembangan Citra/Brand Produk dan Jasa Kreatif yang diselenggarakan pada Sabtu (6/7/2019) di Kota Manado. Pembicara lainnya yaitu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemprov Sulawesi Utara Jenny Karouw dan Danu Sofwan selaku pemilik bisnis Raja Cendol. Acara Bimtek ini secara resmi dibuka oleh pembicara keempat yang menjabat sebagai Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Bekraf, Yuana Rochma Astuti.
Dalam sambutannya, Yuana menyampaikan rasa kagumnya terhadap kota Manado. Kota yang dijuluki sebagai Kota Tinutuan ini seringkali mendapat penghargaan. Hal itulah yang membuat Bekraf melalui Deputi Pemasaran memilih Kota Manado sebagai tempat penyelenggaraan acara Bimtek Pengembangan Citra/Brand Produk dan Jasa Kreatif.
“Kami memilih Manado karena tahun 2015, Kota Manado mendapatkan penghargaan Top Ten Recommended Town for Business. Pada tahun 2017, majalah Tempo juga memberikan dua penghargaan sekaligus untuk Kota Manado. Seluruh pencapaian ini memperlihatkan bahwa Manado ini menarik sebagai destinasi Investor. Manado ini potensinya sangat besar,” ujar Yuana.
Salah satu peserta acara Bimtek, Maria Langelo, mengaku merasa terbantu dengan adanya acara seperti ini. Setelah tahu Bekraf menyelenggarakan Bimtek di Kota Manado dari komunitas yang ia ikuti yaitu APIK (Asosiasi Pengusaha Industri Kreatif), Maria langsung mendaftar untuk menjadi peserta. Ia berharap, setelah mengikuti Bimtek, wawasannya mengenai teknik branding bisa bertambah.
“Untuk saya, saya ingin menaikkan kualitas produk saya melalui branding. Saat ini produk di Manado masih kalah dari produk di Pulau Jawa yang kemasannya keren-keren. Kebanyakan produk di sini masih dibungkus memakai plastik. Otomatis kita kalah saing,” ujar Maria selaku pengusaha ekonomi kreatif subsektor kuliner dengan produk Sambal Roa dan kue basah tradisional.