Tanihood dalam Jamkrindo Startup Challenge 2018. Foto: (doc/Jamkrindo)
Tanihood dalam Jamkrindo Startup Challenge 2018. Foto: (doc/Jamkrindo)

Jakarta, MNEWS.co.id – Perusahaan rintisan (startup) Tanihood  menjadi juara pertama di ajang Jamkrindo Startup Challenge 2018. Tanihood berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 100 juta dan juga fasilitas program kemitraan sebesar Rp 50 juta.

Tanihood yang didirikan pada tahun 2017 itu merupakan platform e-commerce yang menghubungkan kelompok tani organik dengan pembeli luar negeri. Sebelum keluar sebagai pemenang di ajang JSC 2018, Tanihood telah bersaing dengan 10 finalis lainnya yaitu, Sirtanio Organik Indonesia, Ekafarm, Rahsa Nusantara, Ladang Lima, UD Berkah Abadi, Sunkrips, CV Inovasi Ikan Terintegrasi, PanenID, dan JALA.

Dalam kompetisi Jamkrindo Startup Challenge (JSC) 2018, juara II diraih oleh Sirtanio Organik, sementara juara III diraih LadangLima. Mereka membawa pulang hadih masing-masing sebesar Rp 50 juta dan Rp 30 juta ditambah dengan fasilitas program kemitraan sebesar Rp 50 juta.

“Kompetisi JSC 2018 merupakan bentuk kepedulian Jamkrindo kepada pengembangan usaha rintisan,” ujar Sulis Usdoko, Direktur MSDM, Umum dan Kepatuhan dalam siaran pers, Kamis (2/8/18).

Sulis mengatakan, kompetisi ini bertujuan untuk mendukung dan menumbuhkan usaha-usaha startup. Kompetisi yang diselenggarakan Jamkrindo tersebut menjaring usaha rintisan yang berpotensi, khususnya dalam bidang ketahanan pangan.

Lebih lanjut Ia menambahkan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM mendominasi unit usaha di Indonesia hingga 99,9 persen dengan jumlah lebih dari 57 juta UMKM.

Sebagai badan usaha milik negara, yang memiliki bisnis inti penjaminan, Perum Jamkrindo mendukung pengembangan perekonomian nasional dengan cara menjembatani kebutuhan intermediasi guna memudahkan UMKMK mengakses sumber permodalan.

“Perum Jamkrindo memiliki fungsi utama untuk menjembatani UMKMK yang mempunyai usaha layak, tetapi belum memenuhi persyaratan teknis perbankan, khususnya pemenuhan agunan sehingga UMKMK tersebut dapat memperoleh akses keuangan,” terang Sulis.

Perum Jamkrindo, juga bertekad untuk terus memperkuat peran strategisnya bagi perekonomian nasional. Itu dilakukan tidak hanya dengan leading di bidang penjaminan saja, tetapi juga melakukan terobosan lainnya seperti pemeringkatan terhadap UMKM dan memberikan pendampingan kepada para UMKM dengan beragam bentuk, misalnya konsultasi keuangan, operasional, maupun pengembangan usaha.

Firly Savitri, COO Tanihood mengungkapkan Platfrom Tanihood dibuat untuk memajukan petani Indonesia, dengan menciptakan pasar yang tidak terbatas oleh garis geografis antar negara.

“Tanihood berperan sebagai online marketing dan eksportir sehingga memudahkan kelompok tani memasarkan produk ke luar negeri,” ujar Firly.

Rencananya Ia akan menggunakan uang hadiah tersebut untuk melakukan pelatihan-pelatihan standar ekspor dan penggunaan aplikasi  kelompok-kelompok tani, dan juga mengikuti pemeran dan business matching di negara-negara pengimpor organik.

“Terima kasih Perum Jamkrindo, ke depan kami ingin menambah jumlah kelompok tani yang siap menjadi supplier di Tanihood,” pungkasnya.