Ilustrasi. Foto: Pexels.
Ilustrasi. Foto: Pexels.

Jakarta, MNEWS.co.idCROWDE, startup fintek bidang pertanian yang membantu petani di seluruh Indonesia dengan teknologi dan permodalan kembali menorehkan prestasi. CROWDE menerima penghargaan Forbes 30 Under 30 tahun 2018.

Sepanjang tahun 2018 lalu, Platform P2P Lending untuk permodalan petani ini telah berhasil menyalurkan pendanaan sebesar Rp 51 Miliar kepada para petani, peternak, nelayan, dan petambak di Indonesia. Ada 10 ribu pelaku usaha agrikultur yang telah mendapat pendanaan dari sekitar 23 ribu investor melalui 1.591 proyek permodalan yang tersirkulasi di platform CROWDE.

CEO CROWDE, Yohanes Sugihtononugroho, mengungkapkan visi CROWDE untuk menjadi bagian dari revolusi agrikultur Indonesia. Awalnya di tahun 2017, CROWDE hanya memiliki satu paguyuban binaan di Pangalengan, Jawa Barat. Hingga akhir tahun 2018, jumlah paguyuban binaan CROWDE berkembang menjadi 17 kelompok. Target di tahun 2019, CROWDE ingin terus mengembangkan paguyuban binaannya hingga tersebar di seluruh Pulau Jawa.

“Kelompok paguyuban dibentuk untuk mempersiapkan petani sebagai aktor yang akan menjalankan proyek permodalan. CROWDE juga memiliki visi, ingin merevolusi sistem pengelolaan agrikultur di Indonesia dengan menjadi partner bagi para pelakunya,” papar Yohanes dalam siaran pers yang diterima MNEWS pada Selasa, (29/1/2019).

Paguyuban binaan CROWDE akan mendapat edukasi seputar spiritual, sosial, dan pendalaman soal agrikultur itu sendiri. Mengajarkan tentang pemanfaatan teknologi, inovasi dalam pengelolaan usaha, serta pengetahuan pemasaran hasil produksi. Sudah ada 13 sesi kelas yang berhasil terlaksana di sepanjang tahun 2018.

Yohanes pun turut mengapresiasi investor yang disebut Teman CROWDE atas kontribusinya dalam memajukana usaha agrikultur di Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi semua kontribusi dari Teman CROWDE, sebutan para investor kami, yang tidak pernah berhenti terus ikut membantu para pelaku usaha agrikultur di Indonesia. CROWDE ingin merangkul para investor dengan benar-benar menjadikannya sebagai partner untuk tumbuh dan berkembang bersama menjadi satu keluarga besar kami,” ungkap Yohanes.

CROWDE optimis bisa terus bertahan karena masih ada 39,7 juta jiwa petani di Indonesia dengan luas lahan garapan yang mencapai 7,1 juta hektar yang membutuhkan bantuan dari seluruh masyarakat Indonesia. Tidak selalu ini hanya menjadi beban pemerintah. Masyarakat pun bisa ikut serta memberi perubahan asal mau mencoba.

Selain menghubungkan pemodal dan petani, CROWDE yang terbentuk sejak 2015 ini juga mengintegrasikan seluruh ekosistem pertanian dari pemasok ke pelanggan melalui teknologi. Dengan ekosistem permodalan berkelanjutan, CROWDE mendukung petani yang membutuhkan permodalan untuk mengembangkan usaha, menciptakan lapangan kerja, sekaligus membantu masyarakat sekitar.