Ilustrasi Pelaku UMKM Jambi. (Foto: citraindonesia.com)
Ilustrasi Pelaku UMKM Jambi. (Foto: citraindonesia.com)

Jambi, MNEWS.co.id – Pemerintah Provinsi Jambi memprioritaskan pembinaan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat naik kelas ke jenjang pengusaha yang lebih tinggi agar dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.

“Salah satu program yang kita harapkan dapat meningkatkan level UMKM yakni program dalam bidang permodalan, karena permodalan merupakan salah satu kendala utama yang dihadapi pelaku UMKM,” kata Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jambi, Hamdan, melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil, J. Ilyas M. di Jambi, Minggu (30/6/2019).

Program tersebut dapat melalui kredit usaha rakyat ataupun kredit ultra mikro maupun dari lembaga lain seperta lembaga pengelola dana bergulir. Program lainnya yang diharapkan dapat meningkatkan level UMKM adalah program sertifiat hak atas tanah bagi Pengusaha Mikro Kecil (PMK) serta program wirausaha pemula.

Pelaku UMKM yang berhak mendapatkan bantuan permodalan tersebut harus terlebih dahulu melalui seleksi yang cukup ketat dan memenuhi persyaratan yang berlaku.

Di samping permodalan, turut dilakukan peningkatan keterampilan dalam bentuk bimbingan teknis seperti pelatihan manajerial usaha serta pelatihan vokasional dan sosialisasi perizinan usaha yang diperlukan UKM.

Mengutip dari Antara, terdapat 104.155 UMKM di Provinsi Jambi yang tersebar di sebelas kabupaten dan kota. Pelaku usaha ini terdiri dari 90.845 usaha mikro, 12.402 usaha kecil, dan sebanyak 908 usaha menengah.

Penyebaran berdasarkan lokasi dari pelaku UMKM Jambi adalah sebagai berikut, 10.763 UMKM berada di Kota Jambi; 4.049 UMKM di Kabupaten Batanghari; 1.757 UMKM di Kabupaten Muaro Jambi; 7.625 UMKM di Kabupaten Tanjung Jabung Barat; 56.002 UMKM di Kabupaten Tanjung Jabung Timur; 638 UMKM di Kabupaten Tebo; 6.848 UMKM di Kabupaten Bungo; 4.283 UMKM di Kabupaten Sarolangun; 2.844 UMKM di Kabupaten Merangin; 710 UMKM di Kabupaten Kerinci; dan 8.636 UMKM di Kota Sungai Penuh.

Dari jumlah UMKM tersebut, tenaga kerja formal dan informal yang diserap mencapai 184.124 orang. Berbagai macam program dan pembinaan yang dilakukan oleh Pemprov Jambi diharapkan mampu meningkatkan serapan tenaga kerja yang ada saat ini.

Tidak hanya melakukan pembinaan, pemasaran hasil produksi UMKM tersebut juga turut difasilitasi oleh Pemprov. Seperti mengikutsertakan hasil-hasil produksi UMKM ke dalam pameran-pameran di tingkat regional hingga nasional, bahkan promosi dan penjualan produk UKM dengan penyediaan sarana promosi dan pemasaran melalui paviliun di SMESCO Tower Jakarta.

“Selain itu, kita juga menyediakan sarana promosi bagi UMKM di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT)/Center for Integrated Services (CIS) yang terdiri dari tujuh orang konsultan sebagai wadah dalam memberikan pelayanan bagi UMKM agar mereka dapat naik kelas. Dan akhir dari program pemberdayaan UKM yang dilaksanakan tersebut untuk mewujudkan program Jambi tuntas 2021, sesuai dengan visi misi Provinsi Jambi,” kata Ilyas.

Sementara itu, nilai aset pelaku UMKM di daerah itu jika dihitung nilainya cukup besar. Dari 104.155 UMKM tersebut, nilai asetnya mencapai Rp1,69 triliun dengan nilai omzet mencapai Rp2,35 triliun.