Ilustrasi UMKM. Foto: Google Images.
Ilustrasi UMKM. Foto: Google Images.

Semarang, MNEWS.co.id – Hingga semester I/2018, omzet usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Provinsi Jawa Tengah telah mencapai Rp50,72 triliun. Peningkatan omzet tersebut terus terjadi seiring dengan tumbuhnya jumlah UMKM binaan Jateng.

Menurut data dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, Senin (3/9/2018), terjadi peningkatan Rp1,48 triliun dari omzet per akhir 2017 senilai Rp49,24 triliun.  Berbanding lurus dengan omzet, aset UMKM binaan tersebut juga mengalami peningkatan dari Rp26,24 triliun pada akhir tahun lalu menjadi 27,13 triliun di akhir semester I/2018.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdapat 946.434 orang pada akhir semester I/2018. Jumlah tersebut meningkat 27.979 orang dari posisi pada akhir 2017 sebanyak 918.455 orang.

Ema Rachmawati, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, optimis jumlah UMKM di Jateng akan terus bertambah. Hal tersebut didukung oleh insentif di bidang perpajakan berupa pengurangan PPh untuk UMKM yang penghasilannya di bawah Rp4,8 miliar dalam setahun.

“Kebijakan itu tentunya sangat mendukung teman-teman UMKM yang tergolong startup. Mereka kan umumnya usaha mikro dan penghasilannya belum banyak,” ujarnya.

Dia menjelaskan pengurangan besaran PPh dari 1% menjadi 0,5% memiliki dampak yang cukup bisa dirasakan. Menurutnya, penghematan dari pengurangan pajak tersebut bisa digunakan kembali untuk modal kerja.

Sumber: Solopos