Jakarta, MNEWS.co.id – Grab, platform O2O (Online-to-Offline) mobile terkemuka di Asia Tenggara dan Warung Pintar, startup teknologi retail mikro di Indonesia mulai melebarkan sayap untuk menebarkan misi sosial.
Pada Kamis (24/1/2019), Grab dan Warung Pintar mengumumkan bahwa kedua perusahaan tersebut akan bermitra untuk memperdalam misi sosial demi mengentaskan kemiskinan dan mengedepankan kesetaraan, melalui pemberdayaan komunitas lapis bawah (grassroots) di Indonesia untuk beralih ke perekonomian digital.
Kemitraan ini didukung dan difasilitasi oleh ASEAN Impact Challenge (AIC), sebuah platform regional yang dirancang untuk menemukan para inovator dan entrepreneur di Asia Tenggara yang mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs) dari PBB.
Di tahun 2018, AIC berkolaborasi dengan Grab dan mengadakan program Grab Impact Award yang perdana, dengan tujuan untuk menjangkau inovator-inovator di Asia Tenggara dan membantu pengembangan teknologi yang dapat memecahkan tantangan-tantangan mobilitas, O2O, dan pembayaran di wilayah tersebut. Setelah melalui proses seleksi bersama lebih dari 500 nominasi dan pendaftaran dari 10 negara Asia Tenggara, Grab Impact Award dianugerahkan kepada Warung Pintar di bulan November tahun lalu.
Penghargaan tersebut menempatkan Warung Pintar di jalur cepat ke akselerator Grab Ventures Velocity dan karenanya, Warung Pintar berhak mendapatkan layanan Grab senilai US$10.000 selama satu tahun. Tahun lalu, Grab Ventures telah mengumumkan alokasi dana sebesar US$250 juta untuk membantu startup teknologi Indonesia untuk merambah wilayah Asia Tenggara.
Grab Ventures Velocity adalah sebuah program peningkatan (scale-up), dan mendapatkan dukungan luas di ekosistem teknologi Indonesia dan Asia Tenggara, baik dari mitra sektor publik maupun swasta. Program tersebut mendukung mitra startup dengan memberikan akses ke pasar regional, pendampingan bimbingan (mentorship), pembuktian konsep yang membantu mengangkat Grab Platform, dan jika cocok, investasi strategis.
Era Natasha, Programme Lead, ASEAN Impact Challenge mengatakan, inovator-inovator berbasis teknologi memiliki peluang terbesar untuk menciptakan dampak sosial dalam skala besar. Indonesia adalah rumah bagi startup teknologi yang menempatkan dampak sosial sebagai inti dari bisnis mereka – dan jumlahnya terus bertambah.
“Kami juga percaya bahwa kolaborasi adalah kunci dari keberhasilan upaya-upaya semacam ini. Hanya dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, barulah kita dapat bergerak lebih cepat dan menciptakan dampak yang lebih besar. Kami hadir untuk memainkan peran penting dalam mempertemukan perusahaan teknologi seperti Grab dengan inovator seperti Warung Pintar untuk menjadi katalisator kemitraan yang dapat membawa dampak sosial yang lebih besar di wilayah ini,” jelas Era.
Grab dan Warung Pintar meresmikan kemitraan mereka hari ini dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), disaksikan oleh Semuel Pengerapan, Direktur Jendral Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia; Hari Sungkari, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF); dan Era Natasha, Programme Lead dari ASEAN Impact Challenge.
Sementara itu, Chris Yeo, Head of Grab Ventures menjelaskan bahwa perjalanan Grab Ventures dalam menyediakan jutaan akses kepada layanan harian mendasar telah membuka kesempatan bisnis bagi lebih dari 8,5 juta pengusaha mikro, terutama di Indonesia. Tujuannya antara lain adalah untuk memberdayakan 100 juta pengusaha mikro di wilayah ini pada tahun 2020.
“Kami tidak bisa melakukannya sendiri. Dampak kita akan lebih besar dan lebih berarti jika ada kemitraan dengan para inovator yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memperbaiki kualitas kehidupan lebih dari 650 juta penduduk Asia Tenggara. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada pihak-pihak yang tertinggal, dan seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan keuntungan dari perekonomian digital yang berkembang pesat,” tandas Chris.
Ridzki Kramadibrata, Managing Director, Grab Indonesia menegaskan komitmen kuat kepada target pertumbuhan sosial ekonomi jangka panjang dan perluasan lapangan kerja Indonesia Indonesia melalui rancangan ‘Grab 4 Indonesia’ 2020.
“Agustus lalu, kami berkomitmen untuk menginvestasikan US$250 juta untuk membantu startup teknologi Indonesia tumbuh lebih cepat dan mengembangkan bisnis mereka ke luar Indonesia. Kemitraan dengan Warung Pintar yang diresmikan hari ini mencerminkan janji kami untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekosistem dan bakat startup teknologi Indonesia, dan bekerja bersama untuk memberdayakan lebih banyak lagi pengusaha mikro di negara ini melalui teknologi,” ujar Ridzki.
Warung Pintar yang sudah banyak bertebaran ini juga terbukti bisa meningkatkan kapasitas bisnis dan daya saing para pelaku UMKM, khususnya bagi pemula yang baru pertama kali terjun ke dunia wirausaha. Agung Bezharie, Co-Founder & CEO Warung Pintar menjelaskan, sejak Warung Pintar didirikan dengan misi untuk mengubah bisnis mikro demi masa depan perekonomian Indonesia. Fokus utamanya adalah perkembangan dan pertumbuhan para pemilik kios.
“Dalam jangka satu tahun sejak berdiri, kami sudah membantu lebih dari 1.000 kios untuk berinovasi dan memperbaiki bisnis mereka. Kami juga dengan bangga melaporkan bahwa di kuartal ketiga tahun 2018, kami melihat peningkatan signifikan dari pendapatan para pemilik kios meningkat 37% dari kuartal sebelumnya. Team Warung Pintar sangat senang akan kemitraan dengan Grab ini. Kami menantikan kesempatan untuk memanfaatkan jangkauan luas, keahlian teknis dan keahlian pasar Grab untuk lebih jauh lagi mengembangkan layanan kami ke lebih banyak pemilik kios, tidak hanya di Indonesia tapi juga lebih luas lagi,” papar Agung.
Dengan lebih banyaknya sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, startup dan UMKM, perekonomian Indonesia akan lebih kuat dan siap untuk menuju 8 juta UMKM Go Digital pada 2020 mendatang.
Sumber: Grab