Kreatifood 2019 Expo, Jumat-Minggu (12-14/7/2019) di Mal Ciputra World, Surabaya. (Foto: Bekraf)
Kreatifood 2019 Expo, Jumat-Minggu (12-14/7/2019) di Mal Ciputra World, Surabaya. (Foto: Bekraf)

Surabaya, MNEWS.co.id – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali menyelenggarakan Kreatifood Expo dengan melibatkan 144 pelaku kreatif di bidang kuliner. Program yang diinisiasi oleh Deputi Pemasaran Bekraf pada akhir tahun 2016 ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Bekraf bagi subsektor kuliner sebagai penyumbang PDB ekonomi kreatif (ekraf) terbesar. Selain itu, juga menjadi salah satu wujud intervensi pemerintah terhadap perkembangan ekonomi kreatif Indonesia.

Penyelenggaraan Kreatifood 2019 bertujuan untuk meningkatkan pemasaran subsektor kuliner dengan menghubungkan perusahaan rintisan (startup) kuliner kepada kanal distribusi dan pemasaran produk serta meningkatkan peluang investasi baru dari sisi permodalan non perbankan.

Program ini telah menarik minat pengusaha rintisan atau startup dari seluruh Indonesia. Penyelenggaraan Kreatifood 2018 di 10 kota besar di Indonesia telah berhasil mempertemukan ratusan distributor dengan FoodStartup Indonesia yang bergabung di Kreatifood dan membukukan transaksi lebih dari Rp1 miliar selama acara berlangsung. Harapannya, pada penyelenggaraan kali ini, akan lebih banyak transaksi dan startup yang terkoneksi dengan distributor.

Penyelenggaraan Kreatifood tahun ini diawali dengan sosialisasi di 10 kota untuk menarik para pelaku usaha kuliner berpartisipasi. Pelaku kreatif terpilih yang diseleksi melalui program Kreatifood dan Food Startup Indonesia kemudian mengikuti Kreatifood Expo yang diselenggarakan pada Jumat-Minggu (12-14/7/2019) di Mal Ciputra World, Surabaya. Selain itu, pelaku kreatif tersebut juga akan dipertemukan dengan distributor, reseller, dan investor untuk membuka akses permasaran.

Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini Kreatifood Expo diikuti oleh 144 pelaku kreatif kuliner yang dikategorikan ke dalam beberapa zona, antara lain ready to eat, ready to drink, food service, dan food ingredients.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi subsektor kuliner terhadap Produk Dometik Bruto (PDB) ekonomi kreatif (ekraf) merupakan yang tertinggi pada 2016, yaitu mencapai 41,4%. Di tahun yang sama, nilai ekspor kuliner mengalami peningkatan sebesar 6,92% menjadi $1,206 miliar dari sebelumnya $1,179 miliar.

“Badan Ekonomi Kreatif melalui Deputi Pemasaran akan terus berkomitmen untuk mengakselerasi produk-produk dari pelaku ekonomi kreatif khususnya dalam hal pemasaran baik di dalam maupun luar negeri dengan melibatkan swasta dan lembaga terkait,” ungkap Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Yuana Rochma Astuti.

Bekraf juga berupaya meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner dengan memberikan tambahan pengetahuan seputar ilmu investasi, kesiapan memasarkan di luar negeri, dan bagaimana melakukan pengembangan kapasitas produksi dalam workshop bisnis yang diadakan setiap harinya oleh profesional dan mentor yang berpengalaman.