Jakarta, MNEWS.co.id – Koperasi Mitra Malabar di Buah Batu, Kota Bandung, yang selama ini menaungi para petani kopi di wilayah Jawa Barat (Jabar) sukses menembus pasar kopi di kawasan Eropa.
Pengurus Koperasi Mitra Malabar, Jayagama Masri di Jakarta, Jumat (7/6/2019), mengatakan pihaknya sudah mulai melakukan ekspor green bean ke Marocco sejak beberapa tahun lalu lewat program Sister City Bandung – Casablanca melalui trading house Pemkot Bandung.
“Motivasi dan harapan kami melakukan ekspor ke Eropa adalah untuk meningkatkan value perusahaan dan melakukan ekspor roastead bean,” katanya.
Koperasi itu menaungi beberapa Koperasi Cabang di beberapa kabupaten penghasil kopi di Jawa Barat dan memberdayakan para petani kopi di wilayah tersebut.
Beberapa tahun lalu, Koperasi Mitra Malabar juga berhasil mengirimkan 300 kg roasted kopi ke Inggris melalui perusahaan furniture sebagai gift.
Koperasi yang didirikan tanggal 20 Juni 2012 dan berkedudukan di Kota Bandung itu telah mengantongi sertifikat Halal, MUI, PIRT, bahkan sukses meraih penghargaan berupa predikat produsen kopi terenak dunia ke-3 tahun 2013.
Sejak awal didirikannya Koperasi Mitra Malabar mengelola agribisnis dengan menerapkan prinsip-prinsip koperasi untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Jawa Barat.
“Kami berusaha meningkatkan perekonomian masyarakat ke arah yang lebih baik khususnya anggota,” imbuh Jayagama.
Untuk itu Koperasi Mitra Malabar menampung hasil panen kopi secara tunai dengan harga yang layak untuk petani dengan prinsip Fair Trade. Petani mendapatkan harga dasar penjualan kopi ditambah sisa hasil usaha dari trading kopi dan fasilitas lainnya yang menunjang kegiatan usahatani kopi.
“Prinsip fair trade akan meningkatkan kesejahteraan para petani kopi secara langsung,” katanya.
Koperasi Mitra Malabar kemudian terus meningkatkan peranan dalam membantu kegiatan perekonomian petani dan UKM dengan melakukan jual beli dan kerjasama kemitraan obat-obatan dan kompos (Pupuk Organik) untuk keperluan petani.
“Kami juga melakukan pengadaan barang berupa penyediaan saprotan dan keperluan lainnya, bidang industri pengolahan kopi berupa pengolahan kopi mulai dari gelondong sampai dengan kopi siap seduh dalam bentuk kemasan,” ungkapnya.
Dengan merk dagang “Malabar” Bidang Trading berbentuk penyediaan kopi arabika dan robusta. Koperasi Mitra Malabar juga telah melakukan ekspor green bean ke Marocco dan bekerja sama mendirikan Rumah Kopi Nusantara di TMII.
Saat ini, ekspor KMM masih belum berkesinambungan dikarenakan supply yang terputus.
Koperasi Mitra Malabar (KMM) pernah mengikuti Temu Konsultasi Dalam Rangka Penguatan Sistem Bisnis Koperasi/Sentra Usaha Mikro di Bidang Pertanian dan Perkebunan pada tahun 2017.
“Pada kegiatan tersebut juga koperasi di bidang pertanian dan perkebunan didorong untuk membangun sistem bisnis melalui kemitraan dan jaringan usaha,” katanya.
Koperasi Mitra Malabar menjalin kerja sama dengan Koperasi Produsen Mitra Kelapa (KPMK). Bahkan KMM juga menjadi pendamping dalam Bimtek maupun Temu Lapang Koperasi Perhutanan Sosial di Jawa Barat.
Saat ini jumlah tenaga kerja KMM yaitu 19 orang dengan omset Rp 821.233.079 dan aset Rp 3.192.881.118. Ke depan sesuai dengan mottonya, Koperasi Mitra Malabar ingin terus “Bermitra Berbagi Peduli” agar mampu menyejahterakan para anggotanya.