Kolaborasi Berbagai Subsektor Ekraf Indonesia di London Book Fair 2019 (image: Bekraf)
Kolaborasi Berbagai Subsektor Ekraf Indonesia di London Book Fair 2019 (image: Bekraf)

Jakarta, MNEWS.co.id – Sebagai tamu kehormatan di ajang London Book Fair 2019 pada 12-14 Maret mendatang, Panitia Pelaksana Kegiatan Indonesia Market Focus Country London Book Fair 2019 yang dibentuk oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyiapkan lebih dari 100 acara untuk merefleksikan tema yang diusung Indonesia, yaitu “17,000 Islands of Imagination” dengan hashtag #ImagineNation. 

“Buku itu seperti mata air yang mengaliri, banyak sekali subsektor ekonomi kreatif yang berkaitan dalam hal LBF ini. Dukungan Bekraf selain penerbitan juga ada film, musik, video, kuliner dan lainnya,” kata Kepala Bekraf, Triawan Munaf, saat media briefing, Senin (21/1/2019), di Jakarta.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid juga menyampaikan harapan Kemendikbud melalui kegiatan ini, “LBF adalah kesempatan melihat secara nyata kebutuhan pasar dan ketika kembali Indonesia menjadi informasi yang dapat dijadikan sebagai target agar dapat bersaing di dunia internasional,” ungkapnya.

Panitia Pelaksana telah memilih 12 penulis Indonesia untuk tampil selama perhelatan tersebut pada bulan Oktober lalu. Para penulis yang akan mewakili Indonesia hadir di acara ini bersama 5 Jurnalis UK yang berasal dari Guardian Books, Culture Trip, New Statesman and Standpoint, The Bookseller, dan Literary Edit. Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan British Council sebagai mitra London Book Fair yang bertugas mendampingi negara-negara yang menjadi Market Focus dalam penyusunan program acara.

Dalam kesempatan ini, Seno Gumira Ajidarma diumumkan sebagai Author of the Day dari ke-12 penulis terpilih. Hasil ini diperoleh Panitia Pelaksana setelah melalui proses diskusi bersama pihak British Council dan London Book Fair, karena dinilai memenuhi kriteria yang ditetapkan, yaitu pengakuan di negaranya atas kualitas hasil karya penulis, pengabdian penulis kepada profesi penulisan dan kebebasan berekspresi, produktivitas penulis, serta penguasaan penulis atas berbagai genre penulisan.

“Sebagai Author of the Day, Seno akan membuat suara Indonesia sebagai Market Focus Country di London Book Fair kian bergema melintasi sekat batas negara dan bangsa,” ujar Ketua Harian Panitia Pelaksana Laura Bangun Prinsloo.

Sejumlah program khusus telah disiapkan bagi Seno yang bertujuan untuk semakin meningkatkan capaian kerja sama budaya Indonesia dengan negara-negara lain dan penjualan hak cipta karya-karya literasi Indonesia di acara tersebut.

Terpilihnya Ia sebagai Author of the Day, menurut Seno mengingatkannya kembali bahwa menulis itu seperti bernapas. Meskipun bernapas itu penting, ia tidak selalu ingat bahwa ia bernapas. Begitu pula dengan menulis. Napas tulisan adalah ide-ide, yang terserap dan keluar lagi sebagai ide-ide. “Saya kira ini cara hidup semua orang. Bedanya, penulis menuliskannya. Jadi saya jarang ingat saya ini penulis. Momentum LBF dengan penghargaan Author of The Day mengingatkannya: Menulis itu baik dan perlu. Syukurlah!” jelasnya.

Program yang dirancang tidak hanya menampilkan industri penerbitan buku, namun juga subsektor ekonomi kreatif lainnya seperti Kuliner, Fashion, Film, Seni Pertunjukan, Komik, Eksibisi Arsitektur dan Desain Grafis, Ilustrasi, Board games, dan Digital Animasi.

Untuk program-program subsektor, dipilih sejumlah profesional sebagai koordinator, yaitu Didiet Maulana sebagai koordinator bidang Fashion, Santhi Serad untuk bidang Kuliner, Ekky Imanjaya di bidang Film, Grace Kusnadi untuk bidang Multi-platform, Andre Muslim Dubari untuk bidang Board Games, Hikmat Darmawan untuk bidang Komik, Januar Riyanto (Further Reading) bersama Ardi & Dimas (Dua Studio) untuk bidang Eksibisi Arsitektur & Desain Grafis, serta Joned Suryatmoko untuk Seni Pertunjukan.