Ilustrasi Likuiditas. Foto: Google Images.
Ilustrasi Likuiditas. Foto: Google Images.

Fakfak, MNEWS.co.id – Menghadapi persaingan usaha yang semakin kompleks, koperasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dunia Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dituntut jitu dalam mengelola likuiditas (permodalan).

Luhur Pradjarto, Asisten Deputi Permodalan, Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM menegaskan hal itu dalam acara Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi/KUD dalam Mendukung Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UMKM yang diselenggarakan pada tanggal 27-28 September 2018 oleh Dinaskop dan UKM Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

“Jika Pengurus Koperasi mampu mengelola keuangan dengan baik dan benar, dipastikan Koperasi akan mudah mengelola likuiditas yang dimiliki, sehingga mampu mendapatkan keuntungan besar yang pada akhirnya untuk kesejahteraan anggota dan koperasi akan semakin berkembang,” jelas Luhur, di Fakfak, Jumat (28/9/2018).

Selain itu, kata Luhur, pengurus juga dapat menetapkan kebijakan untuk memperkuat struktur permodalannya, apakah harus menambah permodalan dari luar atau mengandalkan partisipasi anggota.

Luhur Pradjarto, Asisten Deputi Permodalan, Deputi Bidang Pembiayaan
Kemenkop dan UKM. Foto: (doc/KemenkopUKM)

Luhur memaparkan, untuk bisa mengelola likuiditas secara jitu, pengurus harus mampu untuk menentukan target rasio likuiditas, memahami struktur aktiva dan kewajiban jangka pendek secara skala prioritas, mengelola modal kerja dari operasi dan arus kas operasi, serta memahami siklus transaksi keuangan koperasi.

“Pengurus juga harus aktif menyusun program-program yang dapat meningkatkan partisipasi anggota guna meningkatkan permodalan sehingga ada hubungan emosional yang kuat antara koperasi dengan anggota yang selaku pengguna sekaligus pemilik,” ungkap Luhur.

Kelola Potensi Alam

Sementara itu Joko Purnomo, Sekretaris Daerah mewakili Bupati Fakfak menyampaikan, koperasi harus mampu mengelola potensi alam yang dimiliki Kabupaten Fakfak.

“Potensi pariwisata, perkebunan dan perikanan sangat luar biasa. Untuk itu, dalam mengelola usaha, Dinaskop dan UKM maupun Organisasi lintas sektor ekonomi agar sinergi dalam memberdayakan koperasi,” kata Joko.

Dalam pelatihan ini juga disampaikan tentang administrasi dan penyusunan laporan keuangan oleh Junaedi, Peneliti Utama, Kemenkop dan UKM serta pengelolaan produk dan pemasaran oleh Heri dan beberapa narasumber dari Dinaskop dan UKM Provinsi Papua Barat.

Pelatihan manajemen keuangan koperasi/KUD yang dihadiri 77 peserta (pengurus dan anggota) dari 25 Koperasi se-Kabupaten Fakfak ini sangat relevan dalam mendukung program Reformasi Koperasi yaitu mewujudkan koperasi yang berkualitas.