Jakarta, MNEWS.co.id – Daerah pedesaan selama ini masih memiliki kendala untuk mendistribusikan hasil produksinya. Pembangunan infrastruktur yang terintegrasi hingga ke desa-desa, menjadi salah satu cara agar BUMDes, Koperasi Desa maupun UMKM bisa lebih mudah mendistribusikan produknya ke daerah lain.
Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) memiliki program prioritas pembangunan infrastruktur, khususnya infrastruktur keuangan yang mampu mewujudkan terhubungnya transaksi keuangan antarkota, antarpropinsi, antarkabupaten, antarpulau dan antarwilayah. Hal ini agar hasil produksi masyarakat pedesaan bisa lebih mudah menjangkau tempat-tempat lainnya.
Salah satu terobosan yang dilakukan dalam program tersebut adalah membentuk Apex, yaitu lembaga keuangan desa untuk memperkuat koperasi pedesaan tersebut.
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM sangat mendukung dibentuknya lembaga keuangan desa Apex ini. Apex akan menjadi lembaga ideal untuk mengembangkan koperasi maupun usaha lainnya.
“Kami sangat merespon baik, memang ini menjadi cita-cita saya sejak saya menjadi Deputi Pembiayaan dulu dan hal ini belum pernah terlaksana,” kata Direktur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo kepada wartawan di sela-sela acara FGD yang digelar oleh Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), dengan tema “Mewujudkan Apex Lembaga Keuangan Desa Berbasis Koperasi dan LKMS”, di Gedung Kemenko Perekonomian RI, Jakarta, Senin (21/1/2019), berdasarkan rilis yang diterima MNEWS.
Ia menambahkan, LPDB seyogyanya menjadi Apex atau penyandang dananya. Apex ini bisa dilakukan melalui koperasi syariah maupun konvensional. LPDB menyatakan siap menjadi Apex Inkopsyah. Inkopsyah bersama dengan primernya di seluruh Indonesia akan menyalurkan ke lembaga-lembaga yang ada di desa-desa.
Aries Mufti, perwakilan dari KEIN juga memandang Apex sangat diperlukan. Salah satu penyebab belum terealisasi Apex ini menurutnya, karena banyaknya regulator sehingga timbul masalah ego sektoral.
“Apex sangat penting untuk direalisasikan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan desa. Di era tekhnologi 4.0 ini, maka mau tidak mau juga harus diimbangi dengan fintech,” tutup Aries.
Sumber: LPDB KUMKM