Selain Digitalisasi, Inilah Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Mendukung UMKM Go Online
Pelaku usaha memotret pakaian gamis batik koleksi Alibaba Official, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (1/7/2020). (Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/aww.)

Jakarta, MNEWS.co.id – Adaptasi digital (digitalisasi) tidak lagi menjadi hal yang asing, bahkan telah menjadi salah satu faktor yang berperan penting bagi para pelaku UMKM untuk dapat bertahan dan bersaing di masa pandemi COVID-19, yakni dengan cara berjualan daring (online).

Selain kemampuan untuk beradaptasi dalam menerima perubahan dengan memanfaatkan teknologi dan internet, terdapat beberapa hal lain yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha kecil untuk Go Online, serta pemerintah sebagai pendukungnya.

Dosen Universitas Multimedia Nusantara Dr. Zaroni mengatakan, kualitas produk adalah hal yang pertama. “Produk UMKM Indonesia beragam, mulai dari pangan, seni, dan lainnya. Perlu adanya standar dan edukasi soal kualitasnya agar sesuai kebutuhan konsumen bahkan mengikuti pasar internasional,” ujar Zaroni.

Lebih lanjut, ekosistem dan lingkungan agar mampu mendukung peran UMKM dengan lebih maksimal. Menurut Zaroni, perlu adanya kebijakan pemerintah yang berpihak, sehingga dapat mendorong daya saing yang sehat.

“Kebijakan pemerintah seperti insentif pajak, training, edukasi, keberpihakan untuk UMKM dan startup agar dapat berperan banyak di sektor domestik,” jelasnya seperti yang dilansir dari rilisan berita Antara.

Pelaku UMKM juga perlu memperhatikan kebersihan dan kesehatan untuk  membuat produk yang memiliki standar tinggi terkait dua hal tersebut, terutama di masa pandemi ini.

Zaroni berpendapat, apabila pelaku UMKM mampu melihat dan menerima perubahan tren konsumsi masyarakat saat ini, dapat menjadi peluang bisnis mereka di pasar domestik.

Dukungan logistik yang luas pun tak kalah penting untuk menunjang kontribusi UMKM terhadap ekonomi Indonesia. Ia berharap, dengan dibangunnya infrastruktur seperti jalan raya, tol, bandara, pelabuhan, hingga tol laut dapat mempermudah akses barang hingga pelosok Indonesia.

“Kita sudah ke arah sana, dan ini bisa menjadi peluang (bagi pelaku logistik) buat jadi (penyalur) sentral UMKM dan pelaku usaha lainnya,” kata Zaroni.

“Selain itu, digitalisasi logistik juga akan membuat distribusi barang semakin lancar dan paling tidak bisa menurunkan cost (ongkos kirim) hingga 5 persen,” pungkasnya.