Ilustrasi UMKM Fashion. (Foto: Okezone)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM melakukan pemberdayaan untuk pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia melalui webinar atau kelas online. Karena sebelum pandemi Covid-19 berlangsung, pelatihan atau pendampingan dilakukan secara offline atau tatap muka dan terbatas pesertanya. Pada saat ini kelas tersebut dilakukan secara online dengan kapasitas jumlah peserta yang lebih banyak.

Arif Rahman Hakim, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) mengatakan, pandemi Covid-19 membuat aktivitas luar ruang menjadi terbatas hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, lanjutnya, perlu ada strategi pengembangan koperasi di Indonesia agar dapat mengoptimalkan peran koperasi dalam meningkatkan sektor UMKM di Indonesia karena stigma koperasi yang semakin negatif dan juga tidak di lirik oleh kaum muda.

Setiap minggunya Asisten Deputi Peningkatan Kualitas SDM Perkoperasian menyelenggarakan webinar dan dalam satu bulan ini ternyata mendapatkan respons dan antusias yang baik dari masyarakat umum khususnya pelaku perkoperasian.

“Dimana peserta pelatihan tersebut mencapai 1.749 orang dengan rata-rata peserta mencapai 437 peserta per setiap sesinya serta menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya seperti dari Dewan Syariah Nasional MUI, Ketua, Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI), Koperasi Pemuda Indonesia, Ketua Koperasi Film Kinarya, IKOPIN serta Ketua Induk BTM,” katanya.

Menurut Arif, kelas webinar yang lebih spesifik mengupas tuntas tentang dunia Perkoperasian dengan materi sebagai berikut, pertama, perspektif baru koperasi bagi kaum milenial. Kedua, model bisnis koperasi. Ketiga, dekonstruksi koperasi syariah. Keempat, koperasi dan ilusi kesejahteraan, sebuah anomali.

Arif mengatakan, kelas webinar tersebut diselenggarakan gratis tanpa dipungut biaya dan bagi peserta yang mengikuti sampai dengan akhir sesi akan mendapatkan e-sertifikat serta hand out materi.

“Kami harap dengan adanya webinar ini, Kemkop dan UKM tetap dapat berkontribusi dalam memberikan edukasi bagi pelaku perkoperasian meskipun saat ini sedang dilanda covid-19 sehingga terbatasnya aktivitas luar ruang serta berkontribusi dalam pengembangan koperasi yang sehat dan kompetitif di masa yang akan datang,” ungkapnya.