Konferensi pers Bali InterFood 2023 di Denpasar, Bali, Rabu (30/8/2023). (Foto: Dok/Krista Exhibitions)

MNEWS.co.id – Bali Interfood 2023 akan kembali digelar pada 7-9 September 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center. Pameran Bali Interfood 2023 kali ini menghadirkan 40 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) nasional dan lokal dengan target sebanyak 13 ribu pengunjung.

“Kami targetkan selama tiga hari itu sekitar 13 ribu pengunjung, sampai hari ini pendaftaran untuk hadir setiap harinya meningkat, sekarang ada 3 ribu terdaftar daring tapi biasanya banyak yang daftar langsung di tempat,” kata CEO Krista Exhibitions Daud D. Salim selaku penyelenggara ajang Bali Interfood 2023.

Daud mengatakan, Bali Interfood dinilai mampu menyediakan berbagai peluang bisnis bagi seluruh peserta pameran untuk mempromosikan produk dan melakukan bisnis, sementara bagi pengunjung mereka bisa mencari dan menemukan inovasi baru dalam industri makanan dan minuman.

Dalam kegiatan dua tahunan ini, penyelenggara juga menyelipkan agenda tambahan yaitu The 3rd Indonesia Licensing Expo (ILE) 2023 atau pameran lisensi, waralaba, kemitraan dan peluang usaha Indonesia, pameran Bali hotel & tourism, Bali cofee expo, Bali wine & spirit, bakery Indonesia expo 2023.

Ketua Umum Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) Susanty Widjaya berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum kebangkitan bagi wirausaha dan menjadi ajang pertemuan yang baik bagi untuk berkembang, berekspansi dan bertemu dengan para mitra, buyer, licensee dan franchisee dari Indonesia maupun internasional.

Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati mengapresiasi kegiatan Bali Interfood 2023 yang dapat menjadi momentum untuk mempromosikan Bali sebagai pulau pariwisata.

“Kegiatan ini tentang bahan, pengolahan, dan alat pengolah makanan dan minuman Bali sebagai pulau pariwisata. Tentu acara ini sangat penting khususnya bagi hotel dan restoran. Banyak UMKM yang datang dari luar Bali, jadi pakailah momentum ini untuk mengukur kekuatan kita di Bali,” ujarnya dilansir MNEWS.co.id dari Antara.

Wagub melihat penting bagi UMKM Bali untuk belajar dari pihak lain, karena dengan melihat performa luar, maka dapat menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kualitas sendiri.

“Ini kan ada gabungan tidak hanya UMKM dari Bali, tentu kita harapkan ini dimanfaatkan UMKM kita. Misalnya melihat produk mereka dari bahan tertentu yang ternyata bahan itu bisa diolah di Bali, kemudian penyajian bisa kita lihat referensinya karena siapa yang lebih kreatif itu yang akan menang,” ujarnya.