Ilustrasi. (Foto: freepik.com)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UMKM memperkirakan saat ini baru sekitar 3,18% pelaku UMKM yang bisa tumbuh jadi pengusaha mapan. Padahal, jumlah pelaku UMKM tercatat sebanyak kurang lebih 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.

Kemampuan keuangan dan akses permodalan merupakan salah satu permasalahan yang kerap kali dihadapi UMKM selama ini. Minimnya modal kerja ini menjadi salah satu masalah yang terjadi pada UMKM.

Dikutip dari detikcom, menurut data Asosiasi FinTech Pendanaan Indonesia (AFPI), masih ada 48,6 juta unit usaha UMKM yang belum memiliki akses kepada kredit permodalan. Akhirnya, UMKM kesulitan mendapatkan pembiayaan untuk mengembangkan bisnis dan usahanya.

Melihat situasi ini, Kabid Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira mengatakan, pelaku usaha kecil harus lebih banyak memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendapatkan alternatif modal kerja.

Salah satunya adalah alternatif permodalan yang dapat diakses oleh pelaku UMKM melalui inovasi di bidang jasa keuangan seperti platform financial technology (fintech).

“Pelaku UMKM harus dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pertumbuhan bisnisnya, khususnya sebagai alternatif modal kerja maupun pendanaan untuk pengembangan bisnis seluruh jajaran anggota Hipmi,” kata Anggawira dikutip MNEWS.co.id dari detikcom.

Anggawira menyatakan Hipmi juga akan membentuk ekosistem yang ramah bagi para pengusaha muda dan kecil di Indonesia.

“Kita perlu membangun ekosistem, ini lah tugas Hipmi ke depannya mengembangkan ekosistem yang ramah bagi para pengusaha muda di Indonesia,” tambah Anggawira.

Ketua BPD Hipmi Lampung Ahmad Giri Akbar juga mengatakan pengusaha harus bisa menggunakan kemajuan teknologi dengan adanya fintech.

“Pengusaha muda di Lampung bisa jadi juara dengan kemajuan teknologi salah satunya dengan fintech,” kata Ahmad Giri.

Menurut Ahmad Giri pengusaha muda di Lampung punya banyak potensi dan peluang usaha. Apalagi Lampung adalah pintu masuk Sumatera dari Jawa.

“Provinsi kita dikenal sebagai provinsi yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatera dari Pulau Jawa, belum lagi potensi pariwisatanya yang juga sangat indah, peluang ini harus bisa dimanfaatkan oleh pengusaha muda,” ujar Ahmad Giri.