MNEWS.co.id – Tantangan baru yang juga dimunculkan pascapandemi adalah peningkatan kesenjangan gender dalam partisipasi dan peluang ekonomi. Riset menunjukkan bahwa pandemi paling mempengaruhi pengusaha perempuan, dengan mencapai angka 76 persen, karena perempuan harus bekerja dari rumah.
Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, peran pelaku usaha perempuan tidaklah bisa dipandang sebelah mata baik di Indonesia sendiri maupun di level global. UMKM yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan sekaligus merupakan bagian dari upaya mencapai kesetaraan gender dalam partisipasi ekonomi.
Saat ini, dunia tengah berupaya melakukan pemulihan ekonomi pascapandemi dan sedang berjuang mengurangi dampak pandemi terhadap bisnis, maka pemulihan terhadap bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan juga menjadi sangat penting.
Teten mengatakan jika perempuan juga merupakan tulang punggung banyak ekonomi di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Di mana bisnis yang dimiliki oleh perempuan memiliki peran kunci dalam pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan diversifikasi ekonomi.
“KemenKopUKM mendukung UKM perempuan terus berinvestasi dalam percepatan pemulihan ekonomi yang inklusif,” kata Teten saat memberikan opening remarks dalam acara G20 Empower 2nd Plenary Meeting: Women In SMEs As Drivers of Economic Growth, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (18/5/2022).
Dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi, Teten merekomendasikan tiga kebijakan berwawasan ke depan yang dapat memperkuat komitmen aksi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta membangun kembali produktivitas perempuan. Khususnya pada UKM yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan.
Rekomendasi pertama, Teten menegaskan pentingnya meningkatkan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan investor untuk mendukung wirausaha perempuan.
Kedua, mendorong kebijakan di bidang keuangan dan infrastruktur yang sensitif gender dan memberikan akses pendanaan dan legalitas.
Dan ketiga, meningkatkan program literasi digital keuangan bagi pengusaha perempuan untuk meningkatkan kesiapan investasi.
Menurut Teten, pemulihan yang berfokus pada perempuan sejalan dengan janji inklusi dan pertumbuhan berkelanjutan serta menghilangkan hambatan dalam proses pemberdayaan perempuan, terutama dalam kemajuan ekonomi dan keuangan.