Kisah Pejuang UMKM: Buka Usaha Bermodal Pesangon sampai Kini Punya 3 Cabang
Kisah Pejuang UMKM: Bayu Raja, Buka Usaha Bermodal Pesangon sampai Kini Punya 3 Cabang (Foto: Istimewa)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, sebanyak 3,5 juta orang harus kehilangan pekerjaannya akibat pandemi virus Covid-19.

Selama pandemi Covid-19 berlangsung pemerintah juga mencatat adanya penambahan angka pengangguran di Indonesia. Jumlah itu, terdiri dari 3,5 juta karyawan sejumlah perusahaan yang dirumahkan. 

Salah satu karyawan yang turut mengalami hal ini adalah Bayu Raja (32). Laki-laki asal Jakarta tersebut dirumahkan pada 2020. Tapi dia tidak putus asa. Bayu memanfaatkan uang pesangon yang diterimanya untuk memulai usaha kuliner.

“Awalnya istri yang memulai bisnis kuliner, tapi setelah saya dirumahkan akhirnya saya mengelola itu dan merambah ke bisnis kuliner lainnya,” katanya seperti yang dikutip dari kumparan.

Dengan pengalamannya selama 13 tahun di bidang makanan dan minuman, Bayu dapat mengembangkan usahanya. Saat ini dia memiliki tiga cabang bisnis makanan yang berlokasi di Jakarta, yaitu Dapur Rianka Frozen Food, Rokupang Rianka, dan Bakso Meni.

“Kami membuat bisnis ke-3 dan rencananya akan menambah bisnis atau membuka cabang baru,” ucapnya.

Diakui Bayu, tidak mudah mengelola tiga bisnis kuliner tanpa sistem manajemen yang baik, terutama dalam mengelola keuangan.

“Saat saya baru memulai bisnis, saya sempat mengelola keuangan secara manual, dari mencatat pendapatan, pengeluaran, hingga jumlah stok barang yang ada. Namun, setelah ada dua bisnis yang saya kelola, cara seperti ini sudah tidak efektif lagi. Pendapatan kami sempat menunjukkan angka minus dikarenakan data pendapatan, pengeluaran, dan lain-lainnya tidak tercatat dengan rapi,” tuturnya.

Akhirnya dia memutuskan untuk memanfaatkan pengelola keuangan berbasis digital. “Grafik-grafik analisis dalam aplikasi keuangan ini dengan jelas menunjukkan bagaimana penjualan setiap harinya. Informasi yang saya dapatkan menjadi tolak ukur dalam menentukan langkah ke depan,” jelasnya.

Bayu menyarankan para pelaku UMKM lainnya untuk melakukan hal yang sama, memanfaatkan digitalisasi dan terus beradaptasi supaya dapat mengembangkan bisnis.