
Kediri, MNEWS.co.id – Budi Handayani, merupakan salah satu pelaku UMKM asal Kota Kediri, Jawa Timur, sekaligus pemilik Sambel Pecel ‘Mbak Ti’ mampu memproduksi sambel pecel hingga 2 ton per bulan. Pemasaran produk sambel pecel yang berlokasi di Jalan Sumber Dasem, Kelurahan Betet, ini sudah merambah hingga Malaysia, Hongkong, Dubai, hingga Uni Emirat Arab.
“Ekspor (sambel pecel) saya sudah masuk Malaysia dan Dubai yang sering, lewat eksportir. Untuk Hongkong juga pernah. Untuk lokal Indonesia, Pecel Mbak Ti telah memiliki agen di Kalimantan sejak 10 tahun lalu. Di Jawa ada di Wonosobo, Semarang, Jabodetabek dan sekitaran Karesidenan Kediri,” katanya dikutip dari Antara.
Budi mengatakan untuk pasar lokal, Sambel Pecel Mbak Ti memiliki agen yang tersebar di berbagai daerah di tanah air. Ia juga mengaku merasa sangat dibantu dan diberi kemudahan Pemkot Kediri khususnya mengenai perizinan.
“Sangat membantu sekali Pemkot Kediri, apalagi masalah perizinan, dimudahkan sekali. Mulai awal ngurus izin dari SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan – Industri Rumah Tangga) dan lain-lain, gak ada yang bayar sama sekali. Semua difasilitasi pemerintah semua,” ungkapnya.
Hal ini sejalan dengan branding Kota Kediri The Service City yang dicanangkan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Sebagai kota jasa, Ia memastikan kemudahan dan fasilitasi perizinan khususnya bagi UMKM. Hal tersebut dikarenakan, seiring tumbuh dan banyak diminatinya produk UMKM di Kota Kediri.
Menindaklanjuti arahan Walikota, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri secara konsisten dan berkesinambungan memberikan layanan fasilitas pengurusan hak merek secara gratis kepada masyarakat.
“Dalam kurun tujuh tahun terakhir secara konsisten memberikan bantuan fasilitasi pengurusan hak merek secara gratis, bagi pelaku UMKM. Itu penting untuk melakukan proteksi agar produk lokal kita tidak dipalsukan, oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Kadis Perdagin, Tanto Wijohari.
Untuk memfasilitasi para pelaku UMKM Kota Kediri yang memiliki potensi ekspor, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Kediri dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Bea Cukai Kediri.
“Kita terus mendorong produk UMKM kita untuk go international. Dari Disperdagin sendiri tahun ini akan menjalin kerjasama dengan Export Center Surabaya, unit kerja dibawah Kementerian Perdagangan (Kemendag),” pungkasnya.