Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi). (Foto: Business Today)

Jakarta, MNEWS.co.id – Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) terus melakukan terobosan untuk mengangkat peluang serta potensi usaha melalui koperasi. Hal itu dilakukan Inkowapi dengan dukungan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta bekerja sama dengan Kementerian Koperasi UKM dan pihak perbankan.

“Saat ini Inkowapi memiliki 109 koperasi primer dengan jumlah anggota lebih dari satu juta orang se-Indonesia. Total asetnya mencapai Rp18,3 miliar, total omzet Rp30 miliar, dan modal koperasi Rp8 miliar,” ucap Ketua Umum Inkowapi Sharmila dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-20, Selasa, (15/12/20) dilansir dari Berita Satu.

Sharmila menjelaskan pada 2020 menjadi masa terberat bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta pukulan tersendiri bagi para anggota Inkowapi. “Menurut survei, 60 persen dari jumlah UKM Indonesia adalah perempuan. Mereka terkena dampak covid-19, omzetnya turun lebih dari 50 persen,” tambahnya.

Namun, Inkowapi tak tinggal diam. Sejumlah gebrakan dilakukan demi bisa bertahan di masa pandemi, di antaranya dengan membuka akses permodalan bagi para pelaku UMKM melalui Sahara Dermawan, beragam pelatihan via daring, hingga dukungan teknologi informasi.

Menyambut tahun 2021, Inkowapi bertekad untuk bangkit. Seiring dengan adanya vaksin, Sharmila optimistis pihaknya bisa sama-sama mengakhiri covid-19 dan membangkitkan perekonomian melalui UMKM.

“Tahun depan, Inkowapi akan mengubah pola bisnis dengan tiga program. Pertama, Go Digital, seluruh pelaku UMKM di bawah Inkowapi akan diarahkan untuk menggunakan teknologi agar bisa bersaing di tengah pangsa pasar,” kata Sharmila.

Selanjutnya yang kedua yakni memperkuat produk ekspor. Nantinya, setiap satu kabupaten atau kota memiliki produk kuliner unggulan yang bisa diekspor ke luar negeri dan sebagai subsitusi aneka product Import. Dan yang ketiga, memperkuat program 20 warung atau UKM Kuliner di setiap desa atau kelurahan di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid mengatakan masa pandemi Covid-19 merupakan masalah bagi dunia, bukan hanya Indonesia. Sehingga yang diperlukan untuk bisa bangkit dan keluar dari krisis ini adalah dengan saling bahu membahu dan menguatkan.

“Koperasi harus punya strategi baru. Koperasi harus bisa menjadi ‘rumah besar untuk UMKM’. Perannya sebagai jembatan dan fasilitator agar UMKM bisa memperluas akses kerja sama dan permodalan,” ujar Nurdin

Nurdin juga meminta agar Inkowapi mendata anggota baru, memperkuat manajemen organisasi agar berjalan efektif dan efisien, serta turut aktif dalam mengikuti program-program Dekopin.

 “Namun ada yang harus diantisipasi. Saat ini sangat mudah mendirikan koperasi. Hanya dengan sembilan anggota sudah bisa mendirikan koperasi. Kita harus waspada adanya oknum rentenir berbaju koperasi,” tambahnya.