Chusmeru, Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman. (Foto: ANTARA)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru mengatakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kerajinan penopang industri pariwisata harus terus melakukan inovasi produk kerajinan.
 
“UMKM sektor pariwisata perlu langkah-langkah yang harus mereka susun agar industrinya segera bangkit menyongsong normal baru, salah satunya dengan melakukan inovasi produk kerajinan,” katanya.
 
Chusmeru menjelaskan pandemi Covid-19 dapat dijadikan momentum untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk industri kecilnya, serta menciptakan produk-produk baru yang lebih murah, lebih menarik dan lebih berkualitas. Selain itu, para pelaku UMKM juga perlu memperbaiki dan terus meningkatkan promosi produk yang dihasilkan.


“Jika selama ini mereka hanya mengandalkan promosi secara konvensional melalui biro perjalanan wisata atau dari mulut ke mulut, maka saatnya kini promosi dilakukan secara digital melalui media sosial,” ungkapnya.
 
Ia menambahkan perlunya mengubah atau menambah pangsa pasar produk industri kecil. Oleh sebab itu, kata dia, promosi digital dan kerja sama dengan berbagai biro perjalanan di dalam dan luar negeri perlu ditingkatkan. Selain itu, dia juga menambahkan perlunya strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi pandemi.
 
“Pemasaran maupun penjualan produk tidak hanya dilakukan secara langsung kepada wisatawan pada saat berkunjung. Pemasaran dan penjualan juga bisa dilakukan secara daring,” tambahnya.

 
Dengan demikian, meskipun wisatawan tidak mengunjungi destinasi wisata di daerah, namun mereka dapat membeli cinderamata hasil UMKM secara daring. Sementara itu, pelaku UMKM sektor pariwisata bisa mulai berbenah diri dan siap untuk bergeliat lagi seiring dengan normal baru. UMKM yang dimaksud adalah industri kecil seperti batik, keramik, lukisan, ukiran, kuliner, serta cinderamata lainnya.