Jakarta, MNEWS.co.id – Industri brand fesyen jadi salah satu yang terdampak pandemi Covid-19, bahkan tidak sedikit yang gulung tikar. Modest Fashion Specialist, Franka Soeria mengungkapkan strategi brand fesyen tetap bisa bertahan di tengah pandemi.
Franka menjelaskan alih-alih mengedepankan strategi gambar dan foto produk yang estetik, saat ini banyak penikmat fesyen yang justru mencari hal yang otentik dan menunjukan produk sesuai realita.
“Mereka nggak mau lihat yang sombong atau ketinggian, jadi lebih ke realistis,” ujar Franka dikutip dari Parapuan.
Lebih lanjut, menurut Franka saat ini karena faktor emosi masyarakat yang menginginkan hal tenang dan tidak menyulitkan di masa yang sudah serba sulit. Maka pasar cenderung mencari brand fesyen yang tidak hanya berniat jualan tapi juga memberikan edukasi.
“Brand yang nanyain keadaan saat ini gimana. Jadi nggak melulu tentang jualan, karena yang emosi, capek, butuh teman, butuh brand otentik, menyuarakan dan menjawab apa yang terjadi,” katanya.
Selanjutnya, jika perasaan konsumen sudah terjalin kepada brand fesyen tersebut, maka penikmatnya akan suka, follow, bahkan hingga membeli produk tersebut. “Mereka kemudian track membeli produk di market place,” ungkapnya.
Ia menambahkan, brand fesyen juga tidak perlu bersaing dengan harga yang diubah jadi lebih murah. Hal ini karena jadi yang lebih murah tidak akan ada habisnya, akan selalu ada brand yang menjual dengan harga murah.
Sehingga kesimpulan terpenting, yang harus dilakukan brand fesyen saat ini adalah memiliki identitas, menempatkan diri sebagai sahabat atau teman, yang nantinya akan membangun relasi. “Jadi ada engagement (komitmen) antara brand dengan konsumennya,” pungkas Franka.