Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memaparkan realisasi belanja Pemerintah periode 2020 khusus produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih rendah. Baru 18 persen dari total anggaran khusus sebesar Rp321 triliun yang dibelanjakan.
“Anggaran 2020 ada Rp321 triliun yang sudah diperintahkan oleh Pak Presiden untuk dibelanjakan produk UMKM, serapannya masih cukup rendah baru 18 persen,” kata Teten.
Hambatan yang dirasakan oleh UMKM selama pandemi yakni terletak pada pasar yang berkurang. Oleh karena itu, anggaran besar yang disediakan untuk alokasi belanja Pemerintah di produk UMKM akan sangat membantu UMKM bertahan.
“Saat ini kita menghadapi masalah cukup berat, separuh lebih dari UMKM kita hadapi masalah serius akibat pandemi Covid-19,” tambahnya.
Teten meminta dukungan lembaga dan kementerian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk segera merealisasikan anggaran belanja produk UMKM. Diharapkan efek berantai bisa mendukung pemulihan ekonomi nasional lantaran masih rendahnya daya konsumsi masyarakat.
“Bagaimana meningkatkan permintaan produk UMKM, ini yang saya kira saat ini menjadi penting. Belanja pemerintah baik pusat dan daerah, untuk menyerap produk UMKM, itu akan banyak menolong di tengah menurunnya pendapatan masyarakat,” ungkapnya.
Saat ini, Kemenkop UKM telah berkolaborasi menggandeng Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) menghadirkan e-katalog produk UMKM. Sinergi dengan perusahaan BUMN juga talah dilakukan uang diperkirakan menciptakan serapan pasar senilai Rp35 triliun.
“Kami kerja sama dengan LKPP supaya ada kemudahan belanja. Baik Rp50 juta sampai Rp200 juta lewat LPSE maupun Rp50 juta ke bawah lewat platform digital. Kami juga ada kerja sama dengan Kementerian BUMN, pengadaan Rp14 miliar ke bawah sekarang sudah diperuntukkan untuk UMKM,” ujar Teten.