
Medan, MNEWS.co.id – Daerah Toba, kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, tidak hanya memiliki keindahan alam saja namun juga punya kuliner dengan khas etnik Batak. Salah satunya adalah kacang garing yang merupakan makanan cemilan yang lumayan terkenal dan banyak akan merujuk pada satu merek yang sudah dikenal luas, Kacang Sihobuk dari Kota Tarutung.
Sementara itu, di Kabupaten Samosir “Negeri Indah Kepingan Surga”, sebutan kacang garing itu beda, Kacang Rondam. Sebutan sesuai cara mengolahnya direndam (bahasa Bataknya ” rondam”) selama satu malam.
Salah satunya adalah UMKM Sari Maju (Sarima) Kacang Rondam. Usaha pasangan suami isteri, Roberto Mandalahi dan Feryana Simbolon, yang meneruskan usaha orang tua. Dari kemasan sederhana, memakai plastik yang biasa untuk gula ukuran setengah kilogram diikat dengan karet, dan dijajakan dari warung tuak ke warung tuak, dari kedai ke kedai.
Saat ini produk dikemas secara apik dengan memakai label usaha. Kemasannya, dalam waktu dekat, ada logo halal di kemasannya. Ya, usaha ini, pada Desember 2020 menerima sertifikat halal dari MUI Provinsi Sumut.
Cara pemasaran pun meningkat, dari kios ke kios hingga toko serta beberapa tempat objek wisata sebagai oleh-oleh wisatawan. Sebagian pembeli, khususnya yang sudah menjadi pelanggan, datang ke tempat usahanya di Jalan Putri Lopian, Kelurahan Pardomuan I, Kecamatan Pangururan.
“Harapan kami, pasar bisa lebih luas, kan bisa dikonsumsi semua orang,” kata Roberto dikutip dari Antara.
Roberto juga berharap produknya bisa dikenal luas melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan tagar Beli Kreatif Danau Toba dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kasie Pembinaan UMKM Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir, Shanny Nainggolan mengatakan, pihaknya mendata enam usaha Kacang Rondam, tiga di antaranya memiliki ijin usaha. “Dan dari yang tiga itu UMKM Sarima berserifikat halal, satu-satunya di Samosir,” kata Shanny.