Karawang, MNEWS.co.id – Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Perum Peruri berkomitmen untuk terus membina dan melatih para mitra binaan Peruri agar dapat menjadi UMKM yang unggul dan berdaya saing. Salah satunya di Kabupaten Karawang.
Seperti yang diketahui, UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Apalagi dalam masa pandemi Covid-19 yang melanda hampir di seluruh pelosok negeri membuat banyak pengusaha kecil sulit untuk menjalankan roda kegiatan usahanya.
“Tergerak dari kesulitan yang banyak dialami UMKM, Peruri memberikan relaksasi pembayaran angsuran pinjaman lunak selama satu tahun. Semoga hal ini dapat membantu meringankan beban usaha para mitra binaan yang pendapatan usahanya turun akibat penyebaran Covid-19,” kata Adi Sunardi selaku Head of Corporate Secretary Peruri.
Kebijakan ini dijalankan semata-mata agar para pelaku UMKM dapat menjalankan bisnisnya dengan baik dan kembali menggeliat pasca diterapkannya masa transisi atau adaptasi kebiasaan baru. Selain itu, pada masa pandemi ini, pihaknya juga bekerja sama dengan UMKM yang bergerak di bidang hospitality services untuk mengelola Rumah Singgah Peruri.
“Rumah Singgah Peruri merupakan hunian sementara yang dikhususkan bagi tenaga medis yang tengah berjuang menanggulangi pasien Covid-19,” tambahnya.
Pendirian Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang bertempat di Jalan Raya Teluk Jambe Kabupaten Karawang, merupakan wujud nyata bahwa Peruri konsisten untuk mengembangkan UMKM, khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Karawang.
Pendirian RKB Karawang bertujuan untuk membina pelaku UMKM dalam hal pengelolaan usaha seperti, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, pengelolaan keuangan, permodalan hingga proses produksi. Adapun, RKB Karawang juga kerap dijadikan tempat bagi para pelaku UMKM untuk belajar dan berdiskusi agar menjadi UMKM Indonesia berkualitas tinggi.
Salah satu mitra binaan Peruri yang berasal dari Karawang adalah petani kopi dari Gunung Sanggabuana Karawang. Peruri menginisiasi event “Kopi Penyangga Bumi” yang merupakan wadah untuk mempertemukan antara produsen dengan pelaku industri kopi, disamping tetap memberikan pembinaan, pelatihan dan bantuan penyertaan modal.
