
Serang, MNEWS.co.id – Pemerintah Provinsi Banten mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk terus meningkatkan penjualan produk melalui e-commerce semakin dikenal masyarakat luas.
Tabrani selaku Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten mengatakan bahwa di era modern saat ini, pelaku usaha harus berjualan secara online dan tidak bisa lagi secara konvensioal.
“Kita harus mengikuti irama. Kita bermitra atau bekerjasama untuk jualan di toko online,” katanya.
Menurutnya sebanyak 572 UMKM di Provinsi Banten sudah mengikuti pelatihan jualan di toko online atau e-commerce. Selanjutnya, 200 UMKM turut mendapatkan pelatihan e-commerce, dengan tujuannya meningkatkan volume usahayang dimiliki oleh pelaku usaha.
Tabrani memaparkan berdasarkan data BPS Provinsi Banten, saat ini pelaku usaha yang mempunyai omzet hingga Rp300 juta pertahun mencapai 823.496 usaha dan mampu menyerap 1.646.992 tenaga kerja.
Sementara untuk pelaku usaha kecil yang beromset Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar per tahun mencapai 153.313 usaha dan mampu menyerap 459.939 tenaga kerja. Selain itu pada usaha menengah yang memiliki omset Rp2,5 miliar hingga Rp5 miliar mencapai 7.309 usaha dan mampu menyerap 43.854 tenaga kerja.
Produk UMKM dari Provinsi Banten yang telah berhasil menembus pasar ekspor adalah alas kaki, anyaman pandan, kerajinan dari enceng gondok, tas dari kulit ular, emping, ekstrak jahe, minuman jahe, serta gula aren atau gula semut.
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, kata Tabrani telah memfasilitasi 800 UMKM dalam pemasaran online. Sebanyak 572 UKM sudah mampu mengakses pemasaran online pada empat toko online. Yakni: pesona (Pesanan Oleh-oleh Nusantara) JNE Express, bukalapak, blibli, serta blanja.
“Sementara untuk fasilitasi standar produk UMKM, Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Banten telah memfasilitasi sertifikasi halal terhadap 249 produk UKM,” kata Tabrani.