Ilustrasi. (Foto: freepik.com/author/freepik)

MNEWS.co.id – Di era globalisasi ini, produk impor murah seringkali menggoda konsumen dengan harga yang lebih terjangkau. Sayangnya, banyak dari produk tersebut yang berkualitas rendah dan tidak memenuhi standar kualitas.

Agar tak tertipu dengan gempuran produk impor murahan ini, literasi dan edukasi konsumen menjadi sangat penting. Dengan pengetahuan yang memadai, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cerdas dalam berbelanja.

Literasi konsumen adalah kemampuan individu untuk memahami informasi yang berkaitan dengan produk dan jasa yang mereka beli. Ini termasuk pemahaman tentang label produk, komposisi, kualitas, dan harga. Dalam konteks produk impor, konsumen perlu waspada terhadap klaim yang tidak jelas, bahan berbahaya, dan risiko lainnya.

Edukasi konsumen juga mencakup pengetahuan tentang hak dan kewajiban mereka saat bertransaksi. Hal ini sangat penting agar konsumen tidak hanya menjadi pihak yang pasif, tetapi juga aktif dalam menuntut produk yang berkualitas dan aman. Pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan pelaku bisnis harus bersinergi untuk memberikan edukasi yang tepat dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya edukasi dan literasi bagi konsumen di pasar ekonomi digital agar tidak tertipu dengan produk impor yang murah, tetapi tidak berkualitas.

“Konsumen kita di pasar online itu begitu mudah tergiur dengan produk impor karena harga murah, sehingga mereka banyak yang tertipu dengan kualitas produknya,” ucap Teten dalam acara peringatan Hari UMKM Nasional bersama Komunitas Mitra Merchant Grab Indonesia di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Teten mengatakan jika dirinya yakin bila konsumen terus diberikan edukasi dan literasi dengan baik, makan akan meningkatkan pemasaran produk-produk lokal yang justru lebih berkualitas.

Dalam menghadapi gempuran produk impor murah, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam mengedukasi konsumen tentang keunggulan produk lokal. UMKM yang memiliki produk berkualitas tinggi harus memanfaatkan momen ini untuk memberikan informasi yang jelas dan menarik tentang produk mereka.

Beberapa langkah yang dapat diambil oleh UMKM antara lain:

  1. Menggunakan Media Sosial
    UMKM dapat memanfaatkan platform media sosial untuk berbagi konten edukatif tentang produk lokal. Dengan membuat postingan menarik yang menjelaskan keunggulan produk, cara penggunaannya, dan nilai-nilai lokal yang terkandung di dalamnya, UMKM dapat meningkatkan kesadaran konsumen.
  2. Menyediakan Informasi yang Transparan
    Pelaku UMKM perlu transparan mengenai bahan baku, proses produksi, dan keunggulan produk mereka. Menyediakan informasi yang lengkap dan akurat akan membangun kepercayaan konsumen terhadap produk lokal.
  3. Mengadakan Workshop atau Event Edukasi
    Mengadakan workshop atau acara edukasi tentang produk lokal dan pentingnya memilih produk berkualitas dapat meningkatkan interaksi antara UMKM dan konsumen. Ini adalah kesempatan untuk menjelaskan proses produksi, menunjukkan kualitas produk, dan memberikan pengalaman langsung kepada konsumen.
  4. Berkolaborasi dengan Influencer
    Kerja sama dengan influencer lokal yang memiliki audiens yang peduli pada produk lokal dapat membantu memperluas jangkauan informasi tentang produk UMKM. Influencer dapat memberikan testimoni atau merekomendasikan produk lokal berkualitas kepada pengikutnya.
  5. Menggunakan Label dan Sertifikasi
    UMKM juga bisa mendapatkan sertifikasi atau label yang menunjukkan bahwa produk mereka memenuhi standar kualitas tertentu. Ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen tetapi juga memperkuat posisi produk lokal di pasar.

Literasi dan edukasi konsumen merupakan kunci untuk melindungi masyarakat dari produk impor murahan yang berkualitas rendah. Dengan pengetahuan yang tepat, konsumen dapat memilih produk yang lebih baik dan lebih aman.

Pelaku UMKM memiliki momentum untuk berperan aktif dalam mengedukasi konsumen tentang produk lokal berkualitas. Dengan cara ini, kita tidak hanya melindungi diri kita sendiri tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan keberlanjutan UMKM di Indonesia.