Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Foto: Andhika Prasetya)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Foto: Andhika Prasetya)

Jakarta, MNEWS.co.id – Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia memiliki holding usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Holding tersebut diperlukan agar lebih mudah mendapatkan pembiayaan melalui kredit dan mempermudah pemasaran. 

“Saya juga sudah melihat, sudah terbentuk kelompok-kelompok usaha yang nanti akan menjadi cluster. Dan saya sudah sampaikan ke Menko Ekonomi agar cluster ini dipayungi lagi oleh sebuah, kayak diholdingkan,” ujar Jokowi.

Jokowi menginginkan UMKM milik Indonesia lebih mudah bersaing secara global. “Sehingga nanti kita memiliki korporasi usaha-usaha kecil, usaha mikro yang bisa gampang market place pemasaran, marketing, baik market place di nasional dan global,” paparnya.

Sementara Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator bidang Perekonomian mengatakan, holding UMKM sebenarnya sudah mulai terbentuk dengan adanya KUBe (Kelompok Usaha Bersama). KUBe tersebut nantinya akan menjadi koperasi.

“Ya korporatisasi, Kube sudah mulai korporat. Dari kube bisa jadi koperasi, dari koperasi bisa jadi PT. Nah itu nanti bisa menjadi holding, itu yang disebut korporatisasi dari UMKM,” katanya.

Jokowi menyebut bahwa pembinaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia menempati rangking keempat di Asia Tenggara. Rangking tersebut di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand.

Cara menaikkan rangking ini adalah dengan meningkatkan inklusi keuangan. Lembaga keuangan harus gencar memberikan edukasi dan pemahaman kepada pelaku usaha agar mudah mendapat pendanaan melalui kredit.

“Kalau ini digerakkan, ini dengan tim percepatan akses keuangan daerah ini nantinya bisa hasilkan hal yang konkrit. Sehingga literasi keuangan kita, persentasenya bisa naik lebih cepat dan tinggi lagi,” jelasnya..