Foto Bersama Nota Kesepahaman (MoU) yang sudah ditandatangani di Jakarta, Senin (9/3/20). (Foto: ANTARA)
Foto Bersama Nota Kesepahaman (MoU) yang sudah ditandatangani di Jakarta, Senin (9/3/20). (Foto: ANTARA)

Jakarta, MNEWS.co.id – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berharap, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi Indonesia. Terlebih setelah adanya standar sistem pembayaran atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang telah dikeluarkan BI.

“Saat ini saja sudah ada 93,4 juta UMKM, itu lah sumber pertumbuhan, sumber ketenagakerjaan. Belum lagi UMKM, belum lagi pariwisata. This is the strongest sumber pertumbuhan ke depan,” kata dia, di Kompleks Perkantoran BI, Senin (9/3).

Sementara itu, sejak QRIS diluncurkan pada 2018 lalu hingga saat ini, sudah ada setidaknya 3 juta UMKM atau merchant yang menggunakan sistem pembayaran terpadu itu. Ke depannya, Perry berharap, merchant pengguna QRIS mampu mencapai 4 juta hingga 5 juta QRIS.

“Mereka sudah punya bisnis dan udah menjadi klien perbankan maupun fintech. Kalau itu kita garap, nanti kita bentuk suatu kluster supaya dari pemerintah juga mempermudah izin-izin dari kluster itu,” jelas Perry.

Untuk merealisasikan keinginan itu, tahun 2021 nanti, BI akan meluncurkan fast payment, yang dapat mempermudah para pelaku usaha untuk melakukan transaksi.

“Tahun depan BI Fast Payment kami luncurkan sehingga begitu QRIS diakses melalui akun merchant kedua, pelaku sudah bisa bertransaksi, baik fintech, open banking sehingga nantinya terhubung ke rekening bank melalui RTGS,” katanya.

Foto Bersama Nota Kesepahaman (MoU) yang sudah ditandatangani di Jakarta, Senin (9/3/20). (Foto: ANTARA)