Ilustrasi Ghost Kitchen. (Foto: Majoo)

Jakarta, MNEWS.co.id – Ghost Kitchen merupakan dapur yang ditujukan untuk membuat makanan yang nantinya akan dijual melalui layanan pesan antar saja. Selain itu, konsep dapur ini juga bisa memproduksi makanan dari satu sampai beberapa merek restoran yang disesuaikan dengan kebutuhan.⁣⁣

Ketua Bidang Hubungan dan Kerjasama Antar Lembaga Apkulindo, Giri Buana, mengatakan jika pandemi Covid 19 di Indonesia berdampak besar terhadap perekonomian dari berbagai sektor usaha terutama di sektor usaha kuliner. Kegiatan usaha pun harus beradaptasi dengan perilaku baru masyarakat seperti social distancing dan kebijakan pemerintah yakni PPKM yang membatasi waktu dan juga kapasitas saat beroperasi.

⁣⁣“Hal ini mengharuskan pelaku usaha mengubah strategi pemasaran yang relevan dengan kondisi saat ini, agar usahanya tetap bertahan dan eksis,” kata Giri.⁣⁣

Oleh karena itu, Ghost Kitchen dianggap bisa menjadi solusi pelaku usaha kuliner untuk tetap eksis di tengah masa pandemi. ⁣⁣

“Jadi intinya dalam kondisi pandemi ini, di mana banyak keterbatasan secara fisik seperti jaga jarak dan tidak dapat berinteraksi langsung antara pembeli dan penjual, serta keterbatasan secara finansial, maka para pelaku usaha memerlukan alternatif usaha baru yang menyesuaikan kondisi,” tambahnya.⁣

Konsep Ghost Kitchen bisa menjadi pilihan menarik untuk para pelaku usaha ataupun calon pelaku usaha baru di bidang kuliner yang belum pernah memulai bisnis.

“Pasalnya modal yang dibutuhkan relatif sedikit. Karena pada dasarnya konsep bisnis restoran ini tidak perlu menyediakan fasilitas makan di tempat atau dine in dan hanya menyediakan dapur khusus untuk memproduksi makanan,” ungkapnya.

Fasilitas yang harus disediakan agar makanan bisa sampai ke pelanggan dengan konsep ini, tambah Giri di antaranya alat transaksi melalui smartphone atau tablet. Menurutnya, hal tersebut sangat memberikan peluang tanpa harus mengeluarkan banyak modal ketika awal pembuatan.

“Apabila pada konsep usaha kuliner konvensional membutuhkan modal puluhan hingga ratusan juta untuk menyediakan tempat makan di tempat, maka konsep ini tidak memerlukan investasi sebesar itu,” katanya.

Dengan modal yang tidak terlalu besar, menurut Giri peluang ghost kitchen pada bisnis kuliner sangat besar.

Sementara itu, Alvian Pradana selaku Pengurus Apkulindo yang juga pemilik Resto Fill Eat Chicken mengatakan konsep Ghost Kitchen juga bisa diterapkan untuk restoran yang terpaksa harus gulung tikar akibat pembengkakan biaya sewa outlet akibat dampak dari pandemi Covid 19.

“Resto berkonsep konvesional bisa beralih ke konsep ghost kitchen untuk meminimalisir biaya. Ghost Kitchen bisa menjadi alternatif untuk restoran konvesional yang merugi dan bahkan bisa menambah merchant baru,” ujar Alvian.

Sementara Sekjen Apkulindo, Masbukhin Pradhana yang juga pemilik outlet Bakso Sapii mengatakan dengan masih banyaknya tempat sewa yang tidak memberikan diskon atau menurunkan harga sewa outlet di tengah pandemi, maka akan ada banyak pengusaha kuliner yang beralih menggunakan sistem Ghost Kitchen.

“Biaya operasional juga berkurang signifikan. Dengan berkurangnya pembayaran sewa tempat, biaya listrik hingga tidak perlu membayar gaji karyawan dan lain-lain,” pungkasnya.