Jakarta, MNEWS.co.id – Tahukah kamu, dalam setiap satu cangkir kopi yang kita minum, pasti menghasilkan ampas kopi yang biasanya langsung dibuang ke tempat sampah. Sebanyak 90 persen ampas kopi terbuang begitu saja, padahal ketika mengalami proses dekomposisi, ampas kopi tersebut akan mengeluarkan gas metana yang bisa memperparah global warming.
Rebrew, brand yang menghasilkan produk skincare berbahan dasar ampas kopi, mengajak para penikmat kopi serta pemerhati lingkungan untuk lebih menjaga kelestarian bumi. Caranya, dengan memanfaatkan ampas kopi yang tidak terpakai, menjadi face mask, body scrub, dan coffee candle. Tentunya dengan cara yang mudah dan bahan-bahan alami yang gampang dijumpai.
Lianti Raharjo, Founder Rebrew mengatakan, ampas kopi atau spent coffee grounds (SCG) mengandung bahan-bahan yang baik untuk kesehatan dan kecantikan kulit, salah satunya antioksidan yang tinggi. Namun, memang perlu teknik khusus untuk mengolah ampas kopi hingga menghasilkan minyak untuk menjadi bahan dasar skincare yang merupakan inovasi produknya, mulai dari sabun, sampo, hingga sunscreen dan masih banyak lagi.
Coffee Recycling DIY Workshop, di Gordi Arkadia, Jakarta, Sabtu (2/2/2019). Foto: (doc/MNEWS).
Dalam acara Coffee Recycling DIY Workshop, Rebrew bekerja sama dengan Gordi dan Cooltura untuk mengedukasi para penikmat kopi tentang pentingnya mendaur ulang ampas kopi. Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan, pemanfaatan ampas kopi juga bermanfaat untuk menerapkan circular economy dan menghasilkan energi dari sumber yang dapat diperbaharui.
Peserta yang hadir diajak untuk mengetahui cara-cara membuat coffee candle, coconut coffee scrub dan mocha face scrub. Selain diberikan materi, peserta juga bebas memodifikasi bahan-bahan yang ingin dicampurkan ke dalam tiga produk yang akan dibuat. Selain mendapatkan pengetahuan baru seputar pengolahan kembali ampas kopi, peserta juga dapat membawa pulang produk yang sudah mereka buat sendiri dalam workshop ini.
“Untuk membuat lilin, disini kita menggunakan soy wax. Kenapa? Karena 100 persen alami, tidak mengandung zat tambahan seperti lilin lainnya. Setiap jenis wax akan berbeda suhu leleh dan tuangnya,” jelas Lianti dalam sesi Coffee Recycling DIY Workshop di Gordi Arkadia, Jakarta, Sabtu (2/2/2019).
Sabtu (2/2/2019). Foto: (doc/MNEWS).
Lianti menambahkan, setiap jenis lilin yang digunakan itu nantinya akan mempengaruhi pemakaian fragrance atau Essential Oil yang diperbolehkan. Demikian juga dengan sumbunya, bisa menggunakan sumbu berbahan cotton atau kayu.
Serunya, disini peserta belajar untuk menimbang soy wax sendiri dengan timbangan digital sebanyak 55 gram. Kemudian, melelehkannya di atas air mendidih dengan suhu maksimal 80 derajat celcius sambil terus diaduk, kemudian dituangkan ke dalam gelas/wadah lilin ketika suhunya telah mencapai 65 derajat celcius.
Sebelum menuangkan lilin, peserta menuangkan ampas kopi serta beberapa tetes fragrance yang sudah disediakan. Sembari menunggu giliran melelehkan lilin, peserta yang lain dipersilahkan untuk membuat coconut coffee scrub dan mocha face scrub.
Cara membuatnya pun sangat mudah. Untuk coconut coffee scrub, bahan dasar yang diperlukan adalah ampas kopi yang sudah dikeringkan, gula sebagai natural exfoliator, coconut oil, dan 5-8 tetes essential oil yang bisa dipilih, mulai dari lemongrass, peppermint, patchouli, hingga kaffir lime. Lulur ini bermanfaat untuk menutrisi serta melembapkan kulit, dan bisa tahan selama satu bulan.
Sedangkan cara membuat mocha face scrub dengan mencampurkan ampas kopi yang masih basah dengan bubuk coklat dan madu. Masker ini bermanfaat untuk mengurangi inflamasi, menjaga kelembapan kulit serta mencegah jerawat, dan hanya bisa bertahan untuk pemakaian selama 3 hari saja.
Selama workshop berlangsung, peserta bebas untuk bertanya dan bereksperimen maupun meminta bantuan kepada Rebrew dan Cooltura. Viera Rachmawati, Founder dari Cooltura mengatakan, sangat antusias bekerja sama dengan Rebrew untuk membuat event yang edukatif dan sustainable. Event organizer yang berdiri sejak November 2016 ini tidak ingin sekadar mengadakan acara biasa, melainkan mengusung misi sosial dan kepedulian lingkungan secara edukatif dan interaktif kepada para pesertanya.
Dengan adanya workshop ini, peserta diharapkan bisa memanfaatkan ampas kopi yang tidak terpakai menjadi bahan yang bermanfaat untuk perawatan kulit. Serta, meningkatkan kesadaran pentingnya untuk mendaur ulang ampas kopi dan menjaga kelestarian lingkungan, serta mengulangi polusi.