Windy Chandra dalam acara Penumbuhan Minat Kewirausahaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gelora, Jakarta, pada Selasa, (10/7/18). Foto: (doc/MNEWS)
Windy Chandra dalam acara Penumbuhan Minat Kewirausahaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gelora, Jakarta, pada Selasa, (10/7/18). Foto: (doc/MNEWS)

Jakarta, MNEWS.co.id – Ketatnya persaingan di industri fashion tidak lantas mempersempit peluang untuk usaha. Sebaliknya, banyak celah yang bisa dimanfaatkan selagi menunjukkan keunikan dan orisinalitas. Menampilkan yang berbeda dan lain daripada yang lain.

“Aku bilang kita harus berbeda sih. Makanya kalau misalkan melakukan sesuatu yang berbeda, orang akan nyari kita,” kata Windy Chandra, di acara Penumbuhan Minat Kewirausahaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gelora, Jakarta, pada Selasa, (10/7/18).

Windy telah memulai kariernya di dunia mode sejak 2005 silam. Dengan label “Windy Chandra Couture”, desainer yang memiliki karakter karya cenderung glamor dan sangat detail tersebut terbilang lihai dalam mengolah bahan dan menjadikan siluet tubuh pemakainya terlihat lebih ideal.

Bagi Windy, yang terpenting bukan hanya mewujudkan baju yang menjadi impian pelanggannya, tetapi juga bagaimana kemauan si pelanggan itu sendiri. Berawal dari tangan dinginnya mendesain gaun-gaun yang dikenakan partisipan kontes kecantikan yang disiarkan salah satu televisi swasta nasional, Windy pun melebarkan sayap untuk mendesain bridal gown.

Belasan tahun berpengalaman di industri fashion tidak lantas membuatnya jumawa. Windy kerap mengabdikan diri dan meluangkan waktunya untuk memberikan pelatihan secara cuma-cuma bagi masyarakat yang kurang mampu. Tujuannya agar mereka mempunyai skill di bidang tata busana dan bisa ikut memajukan bangsa.

Meski ilmu yang dipraktikkannya sebagian besar dipelajari secara otodidak, Windy tidak pernah merasa puas dalam belajar. Ia berprinsip bahwa kita harus seperti gelas yang kosong, selalu siap menerima curahan ilmu.

“Tips kalau mau otodidak, harus perluas wawasan. Kalau punya mimpi harus dilanjutkan. Jangan mudah putus asa,” tandasnya.

Windy juga tengah mempersiapkan produk ready-to-wear, tenun, dan batik karena kecintaannya terhadap budaya Indonesia yang akan rilis dalam beberapa waktu ke depan. (DFS)