MNEWS.co.id – Praktisi dan konsultan pemasaran, Yuswohady, membagikan tips untuk menciptakan pemasaran yang jitu di era digital, salah satunya dengan memanfaatkan platform medsos.
“Tidak hanya kita punya toko di marketplace atau punya Facebook atau TikTok, lalu selesai. Tapi, kita harus pikirkan teknik bagaimana menggunakan media sosial agar bisa viral, saya menyebutnya pemasaran by penasaran,” kata Yuswohady dikutip MNEWS.co.id dari techno.okezone.com.
Ia melanjutkan, kunci dalam menciptakan pemasaran yang baik adalah kreativitas dalam mengolah konten sehingga bisa viral dan menjangkau banyak orang.
“Digital marketing is about content marketing, bagaimana menciptakan konten yang menimbulkan rasa penasaran dan viral,” imbuh Yuswohady.
Setidaknya, ujarnya, ada dua pendekatan yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM dalam mempromosikan bisnisnya, yakni word of mouth (WOM) marketing dan fear of missing out (FOMO) marketing.
WOM marketing adalah proses pemasaran yang dilakukan dari mulut ke mulut.
Hal ini, biasanya dipicu oleh pengalaman pelanggan terhadap suatu produk kemudian dibagikan kepada orang lain.
Sementara itu, FOMO marketing berusaha memanfaatkan psikologis pelanggan, dalam hal ini rasa gelisah atau takut ketinggalan tren, untuk membuat konsumen segera melakukan pembelian.
“Saya mengatakan WOM itu seperti bara api, kemudian FOMO adalah bensin. Jadi kalau bensin ketemu api, jadinya akan menghasilkan seperti energi besar seperti energi nuklir, inilah seperti yang terjadi pada film ‘KKN di Desa Penari’,” kata Yuswohady.
Jika strategi pemasaran tersebut dilakukan dengan baik, Yuswohady mengatakan, hal itu akan meminimalisir dana pemasaran atau bahkan tidak mengeluarkan dana sama sekali.
“(Iklan di) TV, satu spot bayar Rp40 juta. Sehari minimal 30 (spot), kemudian dikali Rp40 juta udah berapa. Semahal ini, akan kalah dengan pemasaran yang mengandalkan WOM dan FOMO tadi, yang ini tidak ada biayanya,” pungkasnya.