Unit indie pop/electro pop asal kota Bandung, Ping Pong Club (foto: Ping Pong Club)
Unit indie pop/electro pop asal kota Bandung, Ping Pong Club (foto: Ping Pong Club)

Jakarta, MNews.co.id – Unit indie pop/electro pop asal kota Bandung, Ping Pong Club resmi merilis single kedua mereka ‘Skylight’. Band yang terdiri dari Hariz Lasa (vokal, synth, gitar), Muhammad Rizky (vokal, gitar), Fasya Suryadini (vokal, synth, keys), Muhammad Iqbal (bass), dan Satrio Adi Nugroho (drum) resmi memperkenalkan ‘Skylight’ sebagai sekuel dari cerita menuju album penuh mereka yang rencananya akan dirilis di penghujung tahun ini. ‘Skylight’ merupakan single kedua mereka, setelah sebelumnya merilis ‘Venetian Blinds’ sebagai single pertama sekaligus nomor perkenalan dari unit musik ini pada bulan Maret lalu.

Single ‘Skylight’ sendiri bercerita tentang seseorang yang berada dalam kebingungan, terutama dalam mencari hal-hal yang bersifat esensial dalam kehidupan. Sosok yang digambarkan dalam lagu tidak mengetahui apa yang sebetulnya ia butuhkan. Bahkan tidak mempunyai ambisi terhadap suatu hal.

“Hal ini muncul dari mental block yang dibentuk atau dikonstruksi dari lingkungan hidupnya. Seperti halnya, seseorang yang mengikuti alur kehidupan yang ‘ideal’ yang merupakan bagian dari konstruksi sosial, tetapi tidak memiliki arah yang ia putuskan sendiri,” jelas Muhammad Rizky yang akrab disapa Kidz.

Mengutip dari rilisan pers yang diterima MNews.co.id, secara garis besar pesan yang ingin disampaikan oleh Ping Pong Club melalui single ini adalah untuk menghargai pilihan. Karena manusia diberikan hak untuk memilih jalannya sendiri tanpa terhalang oleh konstruksi-konstruksi sosial di sekitarnya. Hal ini juga direpresentasikan dengan fakta, bahwa lagu Skylight merupakan salah satu bentuk pematangan dari lagu Venetian Blinds, sambung Kidz.

Single ‘Skylight’ sendiri juga dirilis secara eksklusif untuk market Jepang pada 27 Agustus 2018 oleh Aesthetic City, sister label dari Hope You Smile Records (label yang merilis dan memperkenalkan Ikkubaru di Jepang), serta ditayangkan perdana di Jamendo Music, platform digital music service asal Luxembourg.