Jakarta, MNEWS.co.id – Pandemi ternyata tidak menghalangi Briandy Putra (23) bersama dua temannya untuk menciptakan peluang usaha pewangi tubuh Fordive pada Agustus 2020.
Setelah melakukan riset pasar selama hampir enam bulan, Briandy akhirnya merilis produk Fordive dengan memanfaatkan platform e-commerce lokal. Tidak disangka, antusiasme masyarakat terhadap produk parfum Fordive ternyata sangat tinggi.
“Kami bahkan berhasil mendapat keuntungan kurang lebih Rp50 juta di Tokopedia dalam kurun waktu dua bulan, tetapi hasil terbesar bukan berasal dari apa yang kita dapatkan, melainkan apa yang sudah kita berikan,” tambahnya.
Selain membanderol dengan harga terjangkau, Fordive sangat menjaga kualitas dan kemasan produk. Saat ini, Fordive menawarkan dua varian parfum yang bisa dipakai perempuan maupun laki-laki, yaitu Love Yourself dan Feeling Good. Masing-masing memiliki aroma khas yang elegan.
Melalui penjualan yang dilakukan dengan menggunakan platform e-commerce, produk Fordive telah dinikmati masyarakat di berbagai penjuru Indonesia. Mulai dari Jakarta, Palembang, Solo, Banjarmasin, Aceh hingga NTT.
“Sebelumnya, banyak tantangan yang kami hadapi. Mulai dari keraguan mulai berjualan di pandemi, kendala operasional, menghadapi berbagai tipe pembeli dengan beragam masukan dan banyak lainnya. Namun justru dari situ kami termotivasi untuk terus mengembangkan produk menjadi lebih baik bagi konsumen,” ujar Briandy.
Dalam menjalankan bisnisnya, Fordive mengusung kampanye bertemakan ‘Love More, Live More’ yang mengajak lebih banyak masyarakat untuk mencintai diri sendiri.
“Kami menyadari bahwa kesehatan mental sangat penting untuk dijaga, terutama di masa pandemi saat ini. Hal ini menjadi salah satu inspirasi terbentuknya brand Fordive. Kami berharap siapa pun yang menggunakan parfum kami bisa lebih sadar akan pentingnya mencintai diri,” lanjut Briandy.
Fordive juga menyisihkan 10% keuntungannya untuk membantu edukasi anak-anak difabel, khususnya di Surabaya. “Masyarakat yang membeli produk kami otomatis berdonasi membantu pendidikan anak penyandang disabilitas,” pungkas Briandy.