Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Perindustrian semakin aktif untuk mendorong para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) agar terus meningkatkan kualitas serta kuantitas produksinya. Berbagai macam fasilitas program serta kegiatan strategis terus dijalankan agar produk IKM nasional dapat berdaya saing dan mampu menembus pasar global.

“Dalam mendorong para pelaku IKM dapat mengakses pasar global, di tahun 2018, kami menjalin kerja sama dengan PT Anugerah Tangkas Transportindo sebagai Alibaba Authorized Partner di Indonesia, untuk memfasilitasi pelaku IKM,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih seperti yang dikutip dari siaran pers Kemenperin di Jakarta.

Dengan perjanjian kerja sama tersebut, sebanyak 10 pelaku IKM nasional telah difasilitasi menjadi Gold Member dalam marketplace Alibaba.com, selain itu mereka juga mendapatkan pelatihan di antaranya belajar mengenai cara menghadapi calon pembeli dari luar negeri dan trik agar dapat mengoptimalkan hasil pencairan produk di dalam situs e-commerce Alibaba.com.

Gati menjelaskan bahwa pada bulan Agustus 2019 dan melalui program tersebut menemukan hasil yaitu telah diterimanya order perdana dari Amerika Serikat senilai lebih dari USD20.000, yaitu salah satu pelaku IKM yang telah mengikuti program tersebut yaitu UD Surya Abadi Furniture yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dirjen IKMA juga menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan beberapa program strategis lainnya guna mendongkrak produktivitas serta daya saing para pelaku IKN nasional, seperti kegiatan revitalisasi sentra IKM, pengembangan produk IKM, serta restrukturisasi mesin dan peralatan.

Rining Nurfarida selaku pemilik UD Surya Abadi Furniture menyampaikan keberhasilannya karena produknya dapat diterima oleh konsumen dari luar negeri, dan pihaknya merasa senang dapat terlibat dalam program fasilitasi pelaku IKM di dalam e-commerce global ini serta menunjukkan pula bahwa produknya cukup kompetitif di pasar ekspor.

Airlangga Hartanto selaku Menteri Perindustrian juga menjelaskan bahwa selama ini industri manufaktur dapat memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pencapaian nilai ekspor nasional. Hal tersebut juga membuktikan bahwa produk manufaktur nasional telah memiliki kualitas agar mampu berkompetitif dan dapat diterima di pasar internasional.

Sepanjang bulan Januari-Juni 2019, Kemenperin telah mencarat bahwa pencapaian produk manufaktur nasional dapat menembus hingga USD60,14 miliar. Nilai tersebut juga telah memberikan kontribusi yaitu sebesar 74,88 persen dari pencapaian ekspor nasional yang menyentuh angka USD80,32 miliar di semester pertama tahun ini.

Terdapat tiga sektor untuk mendukung nilai ekspor nasional pada semester I-2019, yaitu industri makanan sebesar USD12,36 miliar, lalu industri logam dasar USD8,14 miliar, dan disusul industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia USD6,37 miliar.