Menkop Puspayoga saat meresmikan Yayasan Pondok Pesantren Mukmin Mandiri 2 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (2/12/18). Foto: (doc/KemenkopUKM)
Menkop Puspayoga saat meresmikan Yayasan Pondok Pesantren Mukmin Mandiri 2 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (2/12/18). Foto: (doc/KemenkopUKM)

Tulungagung, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga berharap peran yang besar dari pondok pesantren dalam mencetak wirausaha yang tangguh dan mandiri.

“Saya yakin, karena berbasis agama, pondok pesantren mampu menciptakan sosok social enterpreneur yang tidak sekadar mencari untung semata. Melainkan wirausaha yang bisa memberikan benefit untuk kehidupan sosial masyarakat sekitar,” kata Puspayoga saat meresmikan Yayasan Pondok Pesantren Mukmin Mandiri 2 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (2/12/18).

Pondok Pesantren Mukmin Mandiri merupakan pondok pesantren berbasis agriwisata dan agribisnis. Ponpes Mukmin Mandiri yang pertama didirikan pada 2006 berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur. Produk kopi produksi mereka dengan merek Kopi Raja telah mampu menembus pasar ekspor (Cina, Dubai, dan Melbourne).

“Saya percaya, di atas lahan 650 hektar di Tulungagung ini, Ponpes Mukmin Mandiri mampu terus mengembangkan unit usahanya dan jiwa enterpreneurship para santrinya,” imbuh Puspayoga.

Ia juga meyakini bahwa pondok pesantren mampu mencetak pengusaha yang tidak hanya kaya harta, tapi juga kaya hati. “Pondok pesantren tidak hanya untuk ilmu keagamaan tapi juga sebagai sarana pembelajaran untuk menjadi wirausaha,” tandasnya.

Lebih lanjut Puspayoga menambahkan, peluang para santri pondok pesantren untuk menjadi pengusaha terbuka sangat lebar. “Banyak program pemerintah yang berpihak kepada pengembangan ekonomi kerakyatan. Misalnya, Kredit Usaha Rakyat atau KUR. Saat ini, suku bunga KUR sudah menjadi 7% pertahun dari sebelumnya sebesar 22%,” ujar Puspayoga.

Begitu juga dengan kebijakan pajak UKM yang sudah diturunkan menjadi 0,5%. “Peluang-peluang tersebut harus mampu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, khususnya oleh para santri pondok pesantren, untuk menjadi seorang wirausaha,” imbuh Puspayoga.

Memasuki era Revolusi Industri 4.0, peluang untuk berwirausaha semakin terbuka lebar. Pelaku usaha bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada untuk memaksimalkan bisnisnya.