Pelaku UMKM menunjukkan produk makanan industri rumahan yang sudah diberi label kemasan di Lhokseumawe, Aceh. (Foto: Rahmad)

Jakarta, MNEWS.co.id – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan komitmennya untuk mendorong pengembangan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berbasis produk unggulan daerah. Terkait hal ini, OJK memiliki tiga fokus.

Pertama, mengumpulkan dan membina pelaku UMKM yang mengolah produk unggulan daerah (mengkurasi UMKM) dan mempercepat onboarding ke platform digital (e-commerce). OJK telah mengembangkan platform marketplace digital bernama UMKMMU untuk mempercepat digitalisasi pemasaran produk unggulan daerah.

“OJK mencatat sudah ada lebih dari 3.000 produk UMKM yang terdaftar di UMKMMU,” ucap Wimboh dikutip dari siaran pers OJK.

Kedua, mengembangkan keterampilan dan kemampuan para pelaku UMKM dalam menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan brand global dan berorientasi ekspor. OJK juga telah bekerja sama startup melalui program KAMPUS UMKM bersama Go-To.

Ketiga, memperluas akses pelaku UMKM kepada lembaga keuangan formal melalui program pembiayaan yang inovatif dan berbasis klaster diantaranya mereplikasi program KUR klaster di seluruh daerah Indonesia, mendukung pembiayaan digital dari Bank Himbara dalam program Digital Kredit UMKM atau Digiku.

Kemudian penyaluran pembiayaan pembiayaan alternatif melalui fintech dengan platform Peer to Peer Lending dan Security Crowdfunding, serta memperluas program Business Matching yang merupakan kerjasama antara Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dengan Kantor Regional/Kantor OJK.

Di sisi lain, untuk mendukung dan memperluas akses keuangan bagi UMKM, OJK bersama dengan pemerintah daerah setempat, industri jasa keuangan, dan juga stakeholders lainnya memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster.

Program KUR klaster ini diharapkan akan terus direplikasi untuk membantu para pelaku UMKM memperoleh dukungan pembiayaan, pendampingan, hingga pemasaran sehingga turut andil memperluas akses keuangan masyarakat dan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam acara Festival UMKM Toba Vaganza, Sumatra Utara, Wimboh menyerahkan bantuan OJK kepada ekosistem KUR klaster berupa alat pertanian kepada BUMDes dan Kelompok Tani senilai Rp96 juta dalam bentuk mesin grinder, mesin kopi otomatis, mesin cultivator traktor pajak, alat semprot elektrik, dan alat penanaman jagung.

Dukungan terhadap program KUR klaster juga datang dari industri perbankan. BNI juga menyerahkan secara simbolis pembiayaan KUR klaster komoditi kopi dan Bank Sumut menyerahkan pembiayaan KUR klaster komoditi jagung.

“OJK akan terus bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kapabilitas, produktivitas, serta mengembangkan produk inovatif dan mempercepat onboarding UMKM ke platform digital (e-commerce),” pungkas Wimboh.