Susi Pudjiastuti dalam Forum Marine and Fisheries Business and Investment Forum di Ballroom KKP Gedung Mina Bahari Jakarta, Kamis (12/9/19). (Foto : dok. KKP)
Susi Pudjiastuti dalam Forum Marine and Fisheries Business and Investment Forum di Ballroom KKP Gedung Mina Bahari Jakarta, Kamis (12/9/19). (Foto : dok. KKP)

Jakarta, MNEWS.co.id –  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada sektor kelautan dan perikanan. Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing pelaku UMKM dalam menghadapi pasar yang saat ini berbasis teknologi digital di era industri 4.0.

Selain itu juga ada penyelenggaraan Marine and Fisheries Business and Investment Forum di Jakarta pada Kamis (12/9/19). Forum ini merupakan pertemuan sesama para pelaku UMKM kelautan dan perikanan dengan perbankan, perusahaan jasa pengiriman, BUMN perikanan, serta pelaku e-comerce

Dalam kesempatan ini,  Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, menyampaikan harapannya kepada para pelaku UMKM agar dapat membuka jejaring baru serta meningkatan profil usaha. Dirinya ingin membantu para pelaku UMKM kelautan dan perikanan meningkatkan nilai jual produk. “Platform KKP itu memang kita ingin membantu ibu-ibu non nelayan yang bisa membantu bapak-bapak nelayan untuk lebih bisa menaikkan nilai ikannya,” ujar Susi.

Hadirnya berbagai perusahaan start-up bidang e-commerce di Indonesia seperti Tokopedia dan Bukalapak, membuka kesempatan untuk para UMKM dalam memasarkan produknya secara lebih luas. Susi berharap para pelaku usaha kelautan dan perikanan memanfaatkan peluang ini untuk memperluas pasarnya. “Saya berharap kerja sama digital company ini bisa membuat pasar menjadi lebih aksesibel di mana saja dan kapan saja untuk para pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan,” kata Susi.
 
Sementara untuk pendistribusian produk, pelaku UMKM bisa memanfaatkan sejumlah layanan seperti Go-Jek dan SiCepat dalam memperluas pasarnya. Susi juga berharap agar PT Pos Indonesia dapat melakukan terobosan agar bisa ikut mendistribusikan produk perikanan. “Jangan hanya mengirimkan kertas saja, kirimkan ikan ke mana-mana. Fish by mail. Terobosan-terobosan begitu dimungkinkan dengan platform digital,” ungkapnya.
 
Susi juga memberikan pesan kepada platform e-commerce agar tidak menjual produk yang tak sesuai dengan ketentuan dari pemerintah. Contohnya komoditi perikanan yang dilindungi seperti terumbu karang dan benih lobster tidak boleh diperjualbelikan. “Dengan digitalisasi, saya harapkan jangan sampai yang dijual adalah alat setrum ikan yang bikin sumber ikannya hancur, yang menghancurkan sumber mata pencahariannya sendiri,” pesan Susi.

Untuk itu, Marine and Fisheries Business and Investment Forum diadakan dengan tema “Menuju Usaha Mikro Kecil Kelautan dan Perikanan Berdasi (Berdaya Saing) melalui Akses Digital”. Tujuan kegiatan ini adalah agar pelaku UMKM  dapat meningkatkan daya saing pada sektor kelautan dan perikanan. Selain itu dalam memasarkan produknya di pasar digital dalam rangka memperluas akses pasar dan meningkatkan kesejahteraannya. Kegiatan ini menghadirkan beberapa fasilitator dari stakeholder terkait yaitu Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Tokopedia, Bukalapak, Aruna, Gojek Indonesia, Sicepat, Go UKM, dan PT Jayasakti.