Ricky Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) resmi menutup WCCE 2018 di Nusa Dua, Bali (8/11/2018)
Ricky Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) resmi menutup WCCE 2018 di Nusa Dua, Bali (8/11/2018)

Bali, MNEWS.co.id – Konferensi Ekonomi Kreatif Global (WCCE 2018) pertama selesai diadakan di Nusa Dua, Bali, Indonesia pada 8 November 2018 dengan menghasilkan rumusan 21 poin agenda ekonomi kreatif yang akan dibawa ke rapat Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di tahun depan. Selain itu, pada penutupan WCCE 2018 juga diumumkan jika Emirat Arab menyatakan siap menjadi tuan rumah peyelenggaraan WCCE kedua.

Ricky Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengungkapkan, pada hari pertama WCCE digelar, Uni Emirat Arab langsung mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan WCCE berikutnya. Hal ini tentu menjadi tolok ukur apresiasi dan ketertarikan delegasi yang hadir terhadap perkembangan sektor ekonomi kreatif.

“Langsung mendapat  proposal tersebut di forum terbuka dari pemerintah Uni Emirat Arab, dalam hal ini perwakilan dari Dubai, untuk mereka menjadi tuan rumah,” kata Ricky Pesik dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/11).

Menurut dia, dengan pengajuan dari Uni Emirat Arab, membuktikan bahwa agenda besar Indonesia diterima oleh para delegasi terkait dengan inklusivitas dalam kreatif ekonomi. Hal ini tentu sangat membanggakan bagi Bekraf, lembaga yang baru dibentuk, namun bisa menyumbangkan pemikiran kepada dunia.

Meski saat ini masih banyak perbedaan pendapat yang sangat mencolok dari negara lain terkait definisi ekonomi kreatif, namun Indonesia membuktikan sebagai negara terdepan dalam menggaungkan bidang ekonomi kreatif ke pentas dunia.

“Agenda besar kita untuk membuat kreatif ekonomi menjadi agenda dunia itu tercapai dalam konteks ini,” ucap Ricky.

Ricky  berharap, Indonesia menjadi pelaku utama pengembangan inklusivitas ekonomi kreatif di dunia melalui kesepakatan yang dihasilkan di WCCE 2018 Bali. Ide inklusivitas yang digaungkan oleh Bekraf pada ajang ini akan terus dipertahankan pada setiap penyelenggaraan WCCE di setiap negara.

“Indonesia akan ngotot pertahankan inclusive creative, karena itu merupakan terobosan kreatif,” kata Ricky.

WCCE merupakan konferensi tentang ekonomi kreatif pertama di dunia yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada 6-8 November 2018. Event ini mengusung tema Inclusively Creative dengan mengangkat lima isu utama, yakni kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem, dan pembiayaan industri kreatif.

Kegiatan tersebut diikuti perwakilan lebih dari 30 negara dan 1.500 peserta. Event ini akan merumuskan Deklarasi Bali yang nantinya diusulkan ke Sidang Umum PBB di tahun depan. Hal ini diharapkan semakin menguatkan ekosistem dan mendukung perkembangan ekonomi kreatif dunia yang telah memasuki era 4.0.