eserta Sertifikasi Profesi Barista membuat Espresso Based metode manual, Grand Abe Hotel Jayapura. (27/6/2019). (Foto:Bekraf/Devi Octavia)
eserta Sertifikasi Profesi Barista membuat Espresso Based metode manual, Grand Abe Hotel Jayapura. (27/6/2019). (Foto:Bekraf/Devi Octavia)

Jayapura, MNEWS.co.idBerkembangnya industri kopi dan fenomena menjamurnya kafe-kafe kopi di Indonesia membuat kopi Indonesia semakin dikenal oleh dunia Internasional. 

Berdasarkan data dari International Coffee Organization (ICO)yang dikutip dari Katadata, Indonesia masuk daftar negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia. Konsumsi kopi di Indonesia pada periode 2016/2017 mencapai 4,6 juta kemasan 60 kg. Hal tersebut membuat Indonesia berada di urutan ke-6 negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia, tepat di bawah Rusia.

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyadari bahwa hal tersebut bisa menjadi peluang bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan industri kopi di tanah air. Berbicara mengenai kopitentu saja tidak lepas dari peran barista. Tidak bisa dipungkiri bahwa berkembangnya industri kopi membuat barista menjadi profesi yang semakin dikenal masyarakat umum. Barista sebagai sebuah profesi akan semakin diakui kompetensinya jika memiliki sertifikat profesi dari Lembaga Sertifikasi Nasional. 

Untuk itu, Bekraf kembali menggelar kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Profesi Barista. Sertifikasi dimaksudkan untuk membuat standardisasi kompetensi profesi bagi para barista. Kali ini, Fasilitasi Sertifikasi Profesi Barista diadakan di Kota Jayapura, tepatnya di Hotel Grand Abe. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 2627 Juni 2019 dan untuk pertama kalinya barista Papua bertemu dan berkumpul dalam satu kesempatan.

Melalui Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi, Bekraf memfasilitasi sedikitnya 100 peserta yang berasal dari Jayapura dan Papua Barat. Untuk mengikuti acara ini, calon peserta melalui proses seleksi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kopi Indonesia. Pendaftaran dilakukan melalui BISMA Bekraf dengan menyertakan beberapa persyaratan.

Kegiatan ini tidak dipungut biaya alias gratis, karena seluruh biaya ditanggung oleh Bekraf. Sertifikasi profesi merupakan proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi kerja nasional (SKKNI) dan atau internasional.

Salah satu peserta acaraReja Prayoga dari Kota Jayapura, menyampaikan rasa syukurnya bisa memiliki kesempatan untuk mengikuti Fasilitasi Sertifikasi Profesi Barista. “Saya sangat bersyukur Badan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan acara sertifikasi ini di Jayapura, sebab jika harus datang ke Jakarta biayanya mahal. Saya bisa dapat sertifikat, ilmu dan juga dapat bersilaturahmi dengan komunitas barista di Jayapura,” ujar Yoga

Dalam pembukaan acaraKasubdit Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Badan Ekonomi Kreatif, Budi Triwinanta menyampaikan mengenai pentingnya profesi barista di Indonesia. “Profesi Barista menjadi profesi penting dalam kehidupan, bukan hanya sebagai pekerja tetapi sebagai profesi. Pengakuan profesional dari sebuah profesi yaitu sertifikat. Oleh karena itu sertifikat menjadi penting, kata Budi.

Senada dengan yang dikatakan oleh Budi, Ketua LSP Kopi Indonesia Edy Pangabean menyampaikan bahwa barista di Indonesia mendapat perhatian oleh pemerintah. “Acara ini merupakan bukti bahwa pemerintah ada di tengah-tengah masyarakat sebagai bentuk respon bahwa keinginan pemerintah nantinya Indonesia tidak hanya bisa mengekspor kopi tetapi juga mengekspor barista. Semoga dengan kompetensi menghasilkan barista yang kompeten, ujar Edy.

Fasilitasi Sertifikasi Profesi Barista yang diselenggarakan di tanah Papua ini mendapat sambutan hangat dari dinas setempat. Turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Jayapura, Matias B. Mano yang juga memberikan sambutan pada acara pembukaan.

Merupakan penghormatan bagi kami, dan kami sangat mendukung penuh acara ini. Dengan kegiatan ini, saya berharap barista yang sudah mahir dapat terstandardisasi profesinya dan yang belum mahir bisa semakin memperdalam ilmunya sehingga nantinya akan muncul kreativitas baru dalam membuat kopi dan diharapkan muncul ciri khas kopi Papuanya,” ujar Matias.