Ilustrasi Mitra Bukalapak. Foto: Youtube Bukalapak.
Ilustrasi Mitra Bukalapak. Foto: Youtube Bukalapak.

Jakarta, MNEWS.co.id – Bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-9, Bukalapak akan melakukan investasi sebesar Rp 1 Triliun untuk program Mitra Bukalapak. Program ini akan membuat warung-warung semakin Go Digital.

Founder dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky, mengemukakan misi Bukalapak untuk memberdayakan usaha kecil yang fokus di online small business atau pelapak. Sejak 2017, Bukalapak memulai misi baru untuk membangun ekosistem offline yang sebenarnya lebih besar dibandingkan online.

“Penetrasi online hanya sekitar 3-4 persen. Kita ingin melihat lebih luas lagi. Melihat warung-warung di Indonesia. Setelah riset, berjibaku, kita melihat ternyata warung juga memerlukan kebutuhan akan teknologi. Produsen sandal jepit, gorengan, bisa kita berdayakan lewat platform baru ini,” tandas Zaky dalam Konferensi Pers ulang tahun ke-9 Bukalapak “Menerobos Batas” di Jakarta Convention Center, Kamis (10/1/2019).

Untuk membuktikan keseriusan komitmen Bukalapak mendigitalkan warung-warung, pihaknya telah menginvestasikan Rp 1 Triliun khusus untuk mengembangkan warung melalui program Mitra Bukalapak. Zaky melihat, warung tidak hanya sekadar warung, tetapi merupakan ekosistem usaha kecil offline. Ada 5 jutaan warung di Indonesia. Nantinya, usaha-usaha kecil di sekeliling warung juga akan kecipratan dari efek digitalisasi ini.

“Kalau dulu awal-awal Bukalapak fokusnya di online, itu sudah sangat bagus. Yang offline ini tumbuh jauh lebih besar dari online. Harapannya, Bukalapak bisa menjadi ekosistem teknologi untuk usaha kecil. Segala bentuk usaha kecil, Bukalapak ingin menjadi solusi,” imbuh Zaky.

Dalam rangka ulang tahun ini, Bukalapak juga memberikan banyak promo agar masyarakat semakin semangat berbelanja dari usaha-usaha kecil yang ada di Bukalapak. Zaky ingin mengingat kembali, bahwa bisnis itu bukan sekadar soal profit, tetapi juga memiliki misi untuk menebarkan manfaat.

“Bukalapak ingin menjadi bagian dari sejarah. Kita ingin menjadi bagian dari hal-hal positif yang dikenang masyarakat dunia. Selama ini usaha kecil susah berkembang, dengan teknologi usaha-usaha kecil bisa menjadi usaha kelas menengah baru. Dengan ini Indonesia bisa mencapai demokrasi yang substansial, sehingga tidak banyak hoax, karena (akan) pinter-pinter. Supaya bisa berpikiran maju dan visioner,” tandasnya.

Zaky menambahkan, Bukalapak ingin merambah usaha kecil seperti warung yang ada dalam ekosistem offline, karena menurutnya masih banyak yang belum aktif berteknologi. Berdasarkan data dari pemerintah, dari 50 jutaan usaha kecil di Indonesia, yang ada di ekosistem online hanya sekitar 3-4 jutaan. Ternyata, potensi ekosistem offline ini yang disasar oleh Bukalapak untuk menerapkan strategi disruptifnya.

Dampak yang besar nantinya akan dirasakan oleh pedagang kecil dan warung-warung. Sejauh ini, offline transaction di Bukalapak sudah sekitar 20 persen. Contohnya seperti petani, tukang gorengan, cilor, hingga sandal jepit akan merasakan manfaat program Mitra Bukalapak ini.

“Yang kita lakukan untuk warung adalah memberikan akses terhadap produk. Ada kendala seperti supplier tutup, barang tidak tersedia, dan sebagainya harus bisa diatasi. Usaha-usaha kecil harusnya bersatu, warung juga bisa promo, tidak hanya retail. Dengan adanya Bukalapak, bisa one click away, warung bisa mendapatkan advantage. Transaksinya growing, revenue-nya juga growing,” tutup Zaky.