Ilustrasi. Foto: scnsoft.com
Ilustrasi. Foto: scnsoft.com

Denpasar, MNEWS.co.id — Menghadapi era persaingan yang semakin ketat, peningkatan kapasitas SDM menjadi satu-satunya cara agar pelaku Koperasi dan UMKM dapat menyesuaikan pada perubahan lingkungan eksternal yang begitu cepat.  

“Banyak hal yang terus berkembang,  teknologi bergerak sangat cepat, memacu kemampuan SDM KUMKM untuk terus menyesuaikan diri,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas bagi SDM KUMKM, Kamis (27/6/2019) di Bali.

Mengingat pentingnya SDM Kementerian Koperasi dan UKM menempatkan pembangunan SDM KUMKM sebagai prioritas. Hal itu terlihat pada alokasi anggaran Kementerian terbesar diarahkan pada berbagai bentuk pelatihan pada bidang SDM.

Membangun SDM KUMKM dilakukan  secara simultan dari berbagai aspek mulai dari pelatihan manajemen, pemasaran, teknologi dan lainnya.

Rully melanjutkan, berdasarkan data statistik, jumlah KUMKM di Indonesia sebanyak 99 persen dari seluruh unit usaha secara nasional. Dari sisi angkatan kerja, KUMKM menyumbangkan porsi 97 persen dari total angkatan kerja nasional. Sangat tepat menyebut KUMKM adalah pelaku ekonomi riil yang mendongkrak kehidupan ekonomi negara.   

“Membicarakan KUMKM sama dengan membicarakan kehidupan bangsa. Karena itu, SDM KUMKM harus dibangun karena SDM kunci kemajuan bangsa,” imbuhnya. 

Ia menegaskan banyak hal dilakukan pemerintah untuk memacu pertumbuhan KUMKM. Rully merujuk program pemerintah menurunkan suku KUR, mempermudah perizinan dan membangun infrastruktur adalah bagian memperkuat daya saing KUMKM.

Namun, tanpa peningkatan kapasitas SDM upaya pemerintah tersebut untuk mempercepat perkembangan KUMKM tidak akan optimal.  

Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM Rulli Nuryanto mengungkapkan pelatihan senantiasa menyesuaikan dengan kebutuhan pelaku KUMKM agar memberikan dampak signifikan.  Pihaknya juga terus berupaya melakukan perbaikan terhadap kurikulum pelatihan sesuai dengan perkembangan zaman.  

“Saat ini tengah dirancang penyempurnaan kurikulum pelatihan kewirausahaan dan perkoperasian untuk mendapatkan model pelatihan yang lebih baik,” kata Rulli.  

Dengan penyempurnaan kurikulum, maka silabus, modul dan bahan ajar juga berubah termasuk kebutuhan fasilitator yang lebih berkualitas. 

Ia mengatakan permintaan pelatihan dari masyarakat sangat tinggi, namun kemampuan anggaran terbatas.  Adapun, anggaran pelatihan Kemenkop UKM dialokasikan untuk 24.000 orang. Untuk mengatasi keterbatasan itu, Kemenkop UKM terus menjajaki kerja sama pelatihan dengan lain agar dapat menjangkau jumlah yang lebih banyak. Salah satunya kerja sama dengan perusahaan transportasi online Gojek.

“Kerja sama dengan pihak lain terus dijajaki agar keterbatasan anggaran tidak menjadi kendala membangun SDM KUMKM di tanah air,” tutup Rulli.