Jakarta, MNEWS.co.id – Beberapa produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Sulawesi Utara (Sulut) berhasil mejeng di Japan Fodex 2021. Beberapa produk andalan daerah tersebut diantaranya adalah ikan tuna, durian palu, pala, serta olahan hasil kelautan dan perikanan.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan, mejengnya beberapa produk Indonesia di Negeri Sakura menjadi upaya dalam rangka meningkatkan peran UMKM daerah dalam pemanfaatan kerja sama perdagangan. Untuk diketahui, Indonesia dan Jepang saat ini terikat dalam beberapa perjanjian perdagangan baik bilateral maupun regional.
Dalam level bilateral Indonesia dan Jepang misalnya terjalin dalam kerja sama IJ-EPA. Sedangkan di kerja sama regional keduanya terjalin dalam ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
“Ada banyak perjanjian perdagangan yang sudah kita tandatangani dan sedang kita lanjutkan perundingannya. Saya berharap bahwa UMKM Daerah bisa terinformasi dengan baik dan kemudian aktif memanfaatkan perjanjian perdagangan ini,” kata Jerry dikutip dari Liputan 6.
Jerry menjelaskan upaya meningkatkan UMKM dalam perdagangan termasuk ekspor ini memang menjadi salah satu program kerja Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. UMKM Indonesia terus meningkat dan perlu didorong serta difasilitasi agar bisa mengembangkan sayap. Kementerian Perdagangan sendiri terus menguatkan kapasitas internal maupun sinergi dengan kementerian maupun Lembaga lain dalam memfasilitasi UMKM.
Ia memandang di Sulut sendiri, geliat UMKM memang makin terasa. Banyak produk baru yang hadir dengan kualitas yang makin baik. Mereka memanfaatkan kekayaan bumi Nyiur Melambai baik di bidang kelautan, pertanian maupun perkebunan dan kehutanan. Pasar Jepang sendiri cukup menyukai hasil produk Sulut. Yang paling terkenal tentu saja adalah ikan tuna segar yang menjadi bahan sashimi, sushi dan lain-lain.
Jerry mengharapkan ada diversifikasi produk yang bisa menjadi andalan ke Jepang. Oleh karena itu, pelaku perlu melihat karakter konsumen Jepang. Selain itu, dengan adanya pandemi, dia melihat produk-produk alami dan sehat akan makin banyak diminati.
“Kita perlu meningkatkan kemampuan dalam pemasaran, khususnya dalam merekam karakter konsumen serta data-data perilaku mereka. Ini penting agar produk kita bisa tepat sasaran dan makin diterima,” pungkasnya.