Soft Launching Go Borneo “Gerakan Bangga Buatan Indonesia Artisan Kalimantan Timur”
Menteri Desa PDTT Drs. A. Halim Iskandar berfoto bersama dengan Peserta pada acara kegiatan Soft Launching Go Borneo “Gerakan Bangga Buatan Indonesia Artisan Kalimantan Timur” yang diselenggarakan secara daring pada Rabu (1/9/2021). (Foto: dok. Pertamina)

Jakarta, MNEWS.co.id – Program Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) menjadi langkah produktif yang dioptimalkan oleh Pertamina bersama Kementerian Desa PDTT sebagai wujud implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) poin delapan, yaitu menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut turut menyasar aspek pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan wanita, dan para difable.

Diinisasi Presiden Jokowi, BBI merupakan gerakan nasional untuk mendorong masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, terutama produk UMKM.

Soft Launching Go Borneo “Gerakan Bangga Buatan Indonesia Artisan Kalimantan Timur” dilakukan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi secara daring pada Rabu (1/9/2021).

Pada peresmian ini, hadir Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi A. Halim Iskandar, Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya Satiamurti Poerwadi mewakili Direktur Utama Pertamina, Sekretaris Daerah Kalimantan Timur M Sa’ bani serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Tutuk S.H Cahyoni.

Menteri Desa PDTT A. Halim Iskandar mengatakan, Bangga Buatan Indonesia merupakan gerakan nasional berbentuk gotong royong dari UMKM untuk UMKM dari Bumdesa dan Bumdesa bersama untuk Indonesia. UMKM telah terbukti memiliki daya tahan yang luar biasa dalam menghadapi krisis ekonomi sejak tahun 1998. Saat ini UMKM menjadi salah satu sektor yang terkena dampak dari pandemi COVID-19 di Indonesia.

“Perkembangan teknologi internet selama pandemi menegaskan bahwa merambah perdagangan online menjadi cara paling efisien dan efektif bertahan dan meraih penjualan maksimal kedepannya. Pelaku UMKM atau pengelola Bumdesa dan Bumdesa bersama marketplace, pemerintah, dan seluruh masyarakat Indonesia diharapkan terlibat dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia untuk mencapai hasil yang diharapkan,” ujar Menteri Halim.

Halim Iskandar menegaskan, negara kita memiliki banyak kekuatan, memiliki karya-karya hebat dan produk-produk berkualitas serta talenta hebat. Pandemi, imbuh Halim, tidak menghalangi kita untuk berkreasi.

“Keterbatasan justru mendorong kita untuk tetap berinovasi mendorong kita tetap bersemangat dan bertransformasi, menggali potensi diri dan menciptakan berbagai peluang-peluang yang ada. Gerakan Nasional BBI harus disertai dengan gerakan peningkatan kualitas dan daya saing,” ujarnya.

Menurutnya, sejak pencanangan BBI tahun lalu, telah menunjukkan kemajuan yang cukup pesat. Pada tahun 2020, Gernas BBI berhasil mengajak lebih dari 3,8 juta pelaku kreatif dan UMKM untuk onboarding ke platform e-commerce untuk memperluas pasar. Tidak hanya pasar nasional tetapi juga hingga ke mancanegara. Saat ini total UMKM yang sudah on-boarding ke digital mencapai 11,4 juta.

Sebagai BUMN, Pertamina mendukung GBBI dengan fokus pada transformasi digital bagi pelaku UMKM dan BUMDes. Transformasi digital pelaku UMKM dan BUMDes menjadi merupakan modal penting di tengah tantangan pandemi COVID-19 yang mengharuskan semua aktivitas bisnis dijalankan secara digital.

Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya Satiamurti Poerwadi yang membacakan sambutan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan beragam pelatihan digital telah digelar mulai Agustus sebagai bagian dari pre-event GBBI tahun ini, sekaligus sebagai bekal UMKM dan BUMDes agar siap dalam menyongsong era kemajuan teknologi informasi.

Pertamina telah memberikan pelatihan digital yang diikuti 2.461 peserta, dalam kerangka mempersiapkan UMK dan BUMDes untuk Go Online hingga live bazar sebagai upaya meningkatkan penjualan UMK dan produk desa.

“Kegiatan GBBI tahun ini diharapkan dapat mendorong UMK/BUMDes menjadi Go Digital dan Go Online, yakni mampu beradaptasi pada perkembangan zaman sehingga turut meningkatkan keefektifan dalam menjalani bisnis,” ujar Brahmantya.

Brahmantya menambahkan, dengan digitalisasi diharapkan jangkauan pemasaran lebih luas, transaksi di mana pun, dan omzet yang didapatkan bisa lebih banyak. Selain itu, dengan kesuksesan on boarding UMK pada media sosial ataupun platform marketplace, diharapkan dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi COVID-19.

Kegiatan ini, imbuhnya, juga merupakan bagian dari komitmen ESG Pertamina terutama aspek Sosial melalui kegiatan pemberdayaan usaha mikro kecil. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, Pertamina sebagai salah satu BUMN strategis milik Indonesia, berkomitmen kuat untuk mendukung kebangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah dengan semangat “Energizing You dan Energizing Indonesia“.

“Energi yang menjadi bahan bakar, energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan, dan energi yang mampu menggerakkan roda perekonomian melalui UMK dan BUMDes,” tandas Brahmantya.