Ilustrasi CIIE. Foto: Google Images.
Ilustrasi CIIE. Foto: Google Images.

Shanghai, MNEWS.co.id – Indonesia tidak melewatkan peluang emas China International Import Expo (CIIE) untuk mendorong peningkatan ekspor nasional. Penyelenggaraan CIIE yang pertama kali dan terbesar di dunia ini merupakan merupakan komitmen China membuka pasarnya lebih luas ke dunia. Pernyataan tersebut ditegaskan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai menghadiri pembukaan gelaran perdana CIIE di National Exhibition and Convention Center, Shanghai, China, kemarin, Senin (5/11).

“Acara CIIE yang pertama kali dilakukan ini menunjukkan keseriusan China dalam membuka pasarnya lebih luas ke dunia. Presiden Xi Jinping menyatakan bahwa China akan melakukanreformasi ekonomi dalam bentuk penyederhanaan birokrasi perdagangan dan investasi. Momentum ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh kita untuk memperluas pasar ekspor, baik ke China maupun ke negara-negara lain yang ikut serta dalam CIIE,” tegas Mendag Enggar.

Menurut Enggar, kekuatan ekonomi China telah menjadikan negeri tirai bambu itu siap sebagai negara pengimpor dan Pemerintah China berkomitmen memberikan produk-produk yang terbaik untuk para konsumennya. “Lewat ajang CIIE, Indonesia berkesempatan mendorong ekspor dan mempromosikan produk-produk unggulan kepada konsumen di China, sekaligus memperbesar peluang terciptanya perjanjian perdagangan yang menguntungkan kedua negara,” imbuh Mendag.

Saat ini posisi perdagangan Indonesia masih mengalami defisit terhadap China meski telah ada penurunan defisit perdagangan sebesar 9,2 persen, yaitu sebesar USD 14,1 miliar pada 2016 menjadi USD 12,71 miliar pada 2017. Total perdagangan dengan China pada 2017 juga meningkat sebesar 23,59 persen dibandingkan 2016. Total perdagangan Indonesia dengan China pada 2016 sebesar USD 47,58 miliar meningkat menjadi USD 58,81 miliar pada 2017.

“Semakin terbukanya pasar China juga menjamin kemudahan ekspor Indonesia ke China, termasuk menjamin penyelesaian persoalan perdagangan yang sering dihadapi Indonesia seperti masalah yang berkaitan dengan investasi dan hak kekayaan intelektual,” lanjut Enggar.

Sebanyak dua Paviliun Indonesia tampil di pameran tersebut, yaitu di arena Country Pavillion dan di arena Enterprise and Business Exhibition. Paviliun Indonesia di arena Country Pavillion memamerkan produk-produk Indonesia yang telah memiliki pangsa global antara lain seperti Astra, Kapal Api, dan Wilmar. Sedangkan di arena Enterprise and Business Exhibition memamerkan produk-produk unggulan Indonesia seperti makanan dan minuman, produk kesehatan, sarang burung walet, serta minyak sawit dan turunannya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda menambahkan, produk unggulan Indonesia yang sangat berpotensi menggaet pasar China salah satunya adalah sarang burung walet.

“Kita akan mengupayakan agar asosiasi penguasaha sarang burung walet kita bersama-sama dapat meningkatkan kualitas produk sarang burung walet Indonesia agar memenuhi persyaratan yang diajukan importir China, khususnya terkait dengan higienitas,” ujar Arlinda.

Kehadiran Paviliun Indonesia di area Country Pavillion ialah sebagai Guest Country of Honor atas inisiasi Pemerintah China dengan mengusung tema ‘Global Partner for Sustainable Resources’.

Sumber: Kemendag