Ilustrasi Branding Produk. (Foto: MNEWS)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pelaku usaha baru banyak bermunculan di tengah pandemi virus Corona dengan menjual produk olahan makanan dan lainnya dari rumah. Selain produksi, mereka diharapkan berinovasi dalam pemasaran untuk memikat konsumen.
 
Sandiaga Uno menyampaikan, di tengah persaingan yang ketat, branding produk menjadi hal penting. Produk yang diciptakan harus berbeda agar selalu diingat pelanggan.
 
“Produk branding bukan hanya logo atau merek, ya, tapi lebih dari itu. Jadi penting banget produk banding itu sebagai pembeda dan sebagai sesuatu yang nempel di benak pelanggan kita untuk melakukan diferensiasi antara suatu produk dengan produk lain,” katanya.


Menurutnya, branding menjadi elemen penting suatu produk. Dia menyebut integritas dan amanah kepada pelanggan juga salah satu branding yang mudah diingat konsumen.
 
Ia mencontohkan produk-produk gawai keluaran Apple selalu dinanti pengguna setianya. Alasannya, branding produk-produk Apple sudah tertanam di pikiran publik karena inovasinya.
 
Sandi  berharap pengusaha pemula di tengah pandemi Covid-19, berani mengambil risiko. Selain itu, meraka harus terus berinovasi hingga mampu beradaptasi dengan kondisi yang sedang terjadi.
 
“Sebagai pebisnis, kita harus selalu proaktif. Jangan aktif menunggu kesempatan datang, tapi harus proaktif menjemput bola terhadap peluang-peluang yang ada di depan.” ujarnya.

Armijn Navaro merupakan salah satu pelaku usaha muda, Co-Founder & CMO KadoKita mengatakan bahwa pelaku usaha harus mampu menciptakan branding untuk jangka panjang. Dengan sendirinya, hal ini meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk tersebut.
 
“Untuk memberikan kredibilitas brand kita dan juga meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap brand kita. Dan untuk memulai branding terhadap produk kita, kita harus tahu dulu posisi brand kita di mana,” kata Armijn.
 
Hal yang sama juga dikatakan oleh Yasa Singgih, Founder & CEO Men’s Republic. Branding dalam kondisi pandemi covid-19 harus mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada di pasaran.
 
“Pertama, kita harus start with why. Kenapa brand ini harus ada? Purpose-nya apa? Tujuannya apa? Terus sebuah brand juga harus agile dan mampu beradaptasi dengan kondisi market sekarang,” katanya.